Mantapnya Laba Laundry Kiloan



simply-freshSIMPLY Fresh Laundry menawarkan jasa cuci secara kiloan. PT Sushantco Indonesia, pengelola waralaba ini, mengklaim bahwa Simply Fresh adalah waralaba laundry kiloan pertama di Indonesia. "Dulu yang namanya jasa binatu dihitung secara potongan saja," kata Dyah Rachmatika, Manajer Pemasaran dan Pengelolaan Simply Fresh Laundry. Awalnya, usaha yang dirintis di Yogyakarta sejak Februari 2005 ini hanya memberikan jasa binatu untuk pakaian. Dengan hitungan biaya cuci per kilogram (kg), laundry ini mampu mendapatkan banyak pelanggan. Maklum, tarif binatu kiloan lebih murah dibandingkan potongan. “Satu kg bisa berisi 4 sampai 5 pakaian. Ini bisa membuat konsumen lebih irit,” ujar Dyah. Pangsa pasar laundry kiloan juga luas: mahasiswa, karyawan, rumah sakit, hingga hotel. Mencium peluang dari banyaknya peminat, Simply mulai membuka kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk waralaba, sejak 2006. Bersamaan dengan itu, layanannya pun bertambah. “Mencuci karpet, boneka, bedcover, gordin hingga sepatu dan tas,” kata dia. Soal tarif cucian, Simply membaginya dalam beberapa paket. Harga setiap paket di setiap daerah berbeda dengan daerah lain. Sekadar contoh, untuk wilayah Yogyakarta, paket cuci komplet (cuci dan seterika) hanya Rp 3.800 per kg. Sedangkan paket cuci hemat yang terdiri dari cuci tanpa seterika dibanderol dengan tarif  Rp 3.400 per kg. Ada juga paket cuci ekspres, alias layanan kilat dalam hitungan jam. Ekspres komplet dengan masa proses pencucian dan seterika selama 4 jam hanya bertarif Rp 7.600 per kg. Sedang tarif ekspres paket hemat untuk cuci saja atau sete-rika saja masing-masing Rp 6.800 per kg. Ekpres hemat akan selesai dalam waktu 3 jam. “Semua bergaransi,” ujar Dyah. Dengan inovasi layanan tersebut, usaha laundry ini semakin berkembang. Tercatat, ada 69 gerai Simply Fresh yang berdiri dengan konsep waralaba . Mereka tersebar dari Aceh hingga Timika. Sejak tahun 2006 hingga 2008, rata-rata penambahan gerai mereka antara 1 hingga 3 gerai per bulan. Tahun ini ada peningkatan, mencapai 5 hingga 9 gerai per bulan. "Kebanyakan berasal dari luar Yogyakarta," ujar Dyah. Mulai awal tahun ini, Simply juga akan menambah layanan dengan menyediakan jasa pencucian helm. "Konsepnya adalah one stop laundry," kata Dyah. Dengan begitu, terwarawaba bisa menikmati keuntungan dari berbagai jasa urusan cuci mencuci ini. Jika tertarik menjadi terwaralaba Simply Fresh, ada 5 pilihan paket kerjasama yang ditawarkan: paket standar dengan biaya investasi paling mungil yakni Rp 85 juta, paket eksklusif Rp 104 juta, paket industri Rp 145 juta, paket platinum Rp 295 juta, serta menjadi master franchisee dengan investasi Rp 150 juta - Rp 300 juta. Terwaralaba juga wajib membayar royalti 8% dari nilai omzet per bulan. Dengan modal tersebut, terwaralaba akan mendapatkan berbagai peralatan dan perlengkapan laundry, trainer, super visi, dan media promosi. Perlengkapannya berupa mesin cuci, mesin pengering, alat dry clean, komputer, program software laundry, barcode scanner, serta printer. Jika omzet cucian terwaralaba mencapai Rp 20 juta per bulan, dalam hitungan Simply, terwaralaba bisa balik modal pada bulan keenam hingga bulan kedelapan. “Semua tergantung kondisi usaha dan pasar,” kata Dyah. Namun, Dyah mengklaim, selama ini outlet Simply selalu berhasil. Sekadar gambaran, outlet Simply di Yogyakarta rata-rata mendapatkan cucian seberat 100 kg hingga 120 kg per hari. “Padahal, binatu kiloan di Yogya sudah banyak banget,” kata Dyah berpromosi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: