BANGKOK. Mata uang Asia kian menguat. Dengan demikian, sudah lima minggu terakhir, mata uang kawasan regional ini perkasa seiring derasnya arus dana asing yang masuk ke sejumlah aset di Asia. Pada pukul 12.02 waktu Seoul, won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia dengan menguat 2,1% ke posisi 1.131,95 per dolar. Mata uang dengan performa terbaik selanjutnya adalah baht Thailand dan dolar Taiwan dengan menguat masing-masing sebesar 1,5% menjadi 30,24 dan NT$ 31,163. Catatan saja, Asian Development Bank pada minggu ini menaikkan prediksi pertumbuhan Asia di tahun 2010 di luar Jepang menjadi 8,2% dari estimasi sebelumnya 7,5% pada April lalu. Data hari ini menunjukkan, manufaktur China yang merupakan pembeli terbesar barang-barang ekspor dari Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand, tumbuh pesat di September. "Pada saat kita melihat perekonomian China naik, maka hal itu akan menjadi berita baik untuk Asia. Investor menyukai Asia karena pertumbuhan ekonominya. Otomatis hal itu menyokong mata uang regional," papar Nalin Chutchotitham, financial market analyst Kasikornbank Pcl di Bangkok.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Manufaktur China bikin mata uang Asia semakin perkasa
BANGKOK. Mata uang Asia kian menguat. Dengan demikian, sudah lima minggu terakhir, mata uang kawasan regional ini perkasa seiring derasnya arus dana asing yang masuk ke sejumlah aset di Asia. Pada pukul 12.02 waktu Seoul, won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia dengan menguat 2,1% ke posisi 1.131,95 per dolar. Mata uang dengan performa terbaik selanjutnya adalah baht Thailand dan dolar Taiwan dengan menguat masing-masing sebesar 1,5% menjadi 30,24 dan NT$ 31,163. Catatan saja, Asian Development Bank pada minggu ini menaikkan prediksi pertumbuhan Asia di tahun 2010 di luar Jepang menjadi 8,2% dari estimasi sebelumnya 7,5% pada April lalu. Data hari ini menunjukkan, manufaktur China yang merupakan pembeli terbesar barang-barang ekspor dari Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand, tumbuh pesat di September. "Pada saat kita melihat perekonomian China naik, maka hal itu akan menjadi berita baik untuk Asia. Investor menyukai Asia karena pertumbuhan ekonominya. Otomatis hal itu menyokong mata uang regional," papar Nalin Chutchotitham, financial market analyst Kasikornbank Pcl di Bangkok.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News