BEIJING. Sudah enam bulan hingga Januari, tingkat manufaktur di China mengalami kontraksi. Resesi global yang terjadi belakangan membuat perekonomian Asia terus mengalami tekanan. Alhasil, tingkat ekspor di kawasan regional pun semakin melorot. Menurut data yang dirilis CLSA Asia Pacific Market hari ini, indeks CLSA China Purchasing Managers’ Index mengalami kenaikan menjadi 42,2 dari sebelumnya 41,2 pada bulan Desember. Sebelumnya, Perdana Menteri China Wen Jiabao telah mengatakan akan menggelontorkan dana stimulus sebesar 4 triliun yuan atau US$ 585 miliar. Langkah ini diambil setelah pertumbuhan China mengalami perlambatan pada kuartal empat yang merupakan pertumbuhan paling lambat dalam tujuh tahun terakhir.
Manufaktur China Kembali Tertekan
BEIJING. Sudah enam bulan hingga Januari, tingkat manufaktur di China mengalami kontraksi. Resesi global yang terjadi belakangan membuat perekonomian Asia terus mengalami tekanan. Alhasil, tingkat ekspor di kawasan regional pun semakin melorot. Menurut data yang dirilis CLSA Asia Pacific Market hari ini, indeks CLSA China Purchasing Managers’ Index mengalami kenaikan menjadi 42,2 dari sebelumnya 41,2 pada bulan Desember. Sebelumnya, Perdana Menteri China Wen Jiabao telah mengatakan akan menggelontorkan dana stimulus sebesar 4 triliun yuan atau US$ 585 miliar. Langkah ini diambil setelah pertumbuhan China mengalami perlambatan pada kuartal empat yang merupakan pertumbuhan paling lambat dalam tujuh tahun terakhir.