KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur di dalam negeri semakin melemah. Indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dilaporkan IHS Markit, Jumat (1/11), berada pada level 47,7 pada Oktober 2019.

Indeks manufaktur ini turun dari posisi 49,1 pada September. Posisi indeks manufaktur Oktober lalu juga mendekati posisi terendah aktivitas manufaktur dalam empat tahun terakhir.

"Masa-masa sulit di sektor manufaktur Indonesia terus berlanjut pada bulan Oktober, dengan headline PMI turun mendekati posisi rendah empat tahun,” ujar Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw seperti dikutip dalam laporannya.

Baca Juga: BPS: Industri manufaktur pada kuartal III-2019 tumbuh 4,35%

Ia mencatat, keseluruhan permintaan untuk barang produksi Indonesia makin melemah. Arus permintaan barang baru menurun selama tiga bulan berturut-turut, disertai dengan penjualan ekspor yang lesu sepanjang Oktober.

Turunnya penjualan menyebabkan perusahaan menurunkan produksinya sehingga output pun menurun pada laju tercepat selama hampir empat tahun terakhir.

Bernard juga mencatat adanya kenaikan inventaris barang tidak terjual yang berpotensi makin mengurangi volume output pada bulan-bulan mendatang.

Baca Juga: Realisasi investasi langsung moncer di kuartal III 2019, ini catatan ekonom BCA

"Indikator survei lain mengarah ke tantangan pada bulan-bulan mendatang: perusahaan mengurangi aktivitas pembelian, pengurangan jumlah staf, dan penurunan harga jual berkaitan dengan penurunan kondisi bisnis. Kepercayaan berbisnis juga turun ke posisi terendah selama enam bulan,” terang Bernard.

Ia menilai, dengan indeks pada level 47,7, data PMI bulan Oktober konsisten dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mengalami ekspansi tepat di bawah 5% pada awal kuartal keempat ini.

Baca Juga: Tim Ekonomi di Tangan Kader-Kader Partai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat