Manufaktur mikro dan kecil melambat kuartal III



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan industri manufaktur pertumbuhan pada kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang tercatat 5,07% year on year (YoY). Sedangkan pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil tercatat 5,57% YoY.

Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang kuartal ketiga tahun ini juga lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 5,01% YoY. Namun demikian, pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil justru lebih rendah dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 6,56% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang kuartal ketiga tahun ini dipengaruhi oleh kenaikan produksi pada sektor farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional 11,26% YoY; makanan 7,7% YoY; dan kulit, barang dari kulit dan alas kaki 7,28% YoY.


Menurut Suhariyanto, pertumbuhan produksi makanan berperan besar mengerek pertumbuhan industri manufaktur sedang dan besar. Sebab, "Bobot terbesar itu adalah di industri makanan 27,1%," kata Suhariyanto, Selasa (1/11).

Sedangkan jenis-jenis industri manufaktur sedang dan besar yang mengalami penurunan produksi adalah industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 12,58% YoY; industri pengolahan lainnya 9,83% YoY; dan industri tekstil 8,96% YoY. "Karet itu karena kesulitan untuk mendapatkan bahan baku," tambahnya.

Untuk pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil, dipengaruhi oleh peningkatan produksi pada industri komputer, barang elektronik dan optik 34,11% YoY; percetakan dan reproduksi media rekaman 20,84% YoY; dan kertas dan barang dari kertas 19,05% YoY.

Menurut Suhariyanto, sektor-sektor tersebut memiliki bobot yang rendah sehingga tak mampu mengerek pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil pada kuartal ketiga 2016 untuk lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. Ia mencatat, bobot industri komputer hanya 0,04% dan bobot industri kertas hanya 0,9%.

Sementara itu, jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan produksi lebih dari 5% adalah barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar 12,4% YoY dan jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 7,9% YoY. "Sehingga kita perlu perhatikan khusus pertumbuhan industri mikro dan kecil ini," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto