KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Jumat (20/4), melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan industri pasar modal syariah di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong tingkat penggunaan produk-produk syariah di pasar modal, serta menghindarkan masyarakat dari investasi bodong. Justitia Tripurwasani, Director & Chief of Legal, Risk, and Compliance Officer, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI, menjelaskan, Indonesia memiliki populasi muslim yang sangat besar, yaitu sekitar 87%. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan sehingga semakin besar kebutuhan mengembangkan dana sesuai prinsip syariah. "Sayangnya, karena tingkat pengetahuan finansial yang minim, masih ada saja masyarakat kita terjebak investasi bodong, yang terkadang berkedok agama," ujarnya, Jumat (20/4) dalam konferensi pers. Berdasarkan data OJK, tambah Justitia, investasi bodong di Indonesia bisa menelan total dana hingga Rp 105 triliun.
Manulife AM edukasi masyarakat tangkis investasi bodong berkedok agama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Jumat (20/4), melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan industri pasar modal syariah di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong tingkat penggunaan produk-produk syariah di pasar modal, serta menghindarkan masyarakat dari investasi bodong. Justitia Tripurwasani, Director & Chief of Legal, Risk, and Compliance Officer, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI, menjelaskan, Indonesia memiliki populasi muslim yang sangat besar, yaitu sekitar 87%. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan sehingga semakin besar kebutuhan mengembangkan dana sesuai prinsip syariah. "Sayangnya, karena tingkat pengetahuan finansial yang minim, masih ada saja masyarakat kita terjebak investasi bodong, yang terkadang berkedok agama," ujarnya, Jumat (20/4) dalam konferensi pers. Berdasarkan data OJK, tambah Justitia, investasi bodong di Indonesia bisa menelan total dana hingga Rp 105 triliun.