KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (31/8) PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) meluncurkan produk reksadana pasar uang syariah baru bertajuk Manulife Dana Kas Syariah (MDKS). Dengan peluncuran reksadana ini, produk reksadana syariah MAMI jadi lengkap di setiap jenis reksadana. Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur MAMI mengatakan saat kondisi pasar keuangan bergejolak reksadana pasar uang bisa dijadikan pilihan instrumen investasi yang memberikan konsistensi pertumbuhan imbal hasil dan minim risiko. Reksadana MDKS menawarkan investasi terjangkau karena minimum investasi hanya Rp 10.000. Legowo menambahkan, reksadana ini juga bebas dari biaya pembelian dan pencairan investasi. Reksadana yang memiliki fluktuasi rendah dan potensi imbal hasil yang mirip bunga deposito ini menurut Legowo cocok bagi tiga tipe investor.
Pertama, investor pemula yang baru belajar mengenal investasi reksadana. "Dengan fluktuasi yang rendah investor pemula tidak perlu was-was akan dana inevstasinya," kata Legowo, Jumat (31/8). Kedua, reksadana ini cocok bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka pendek. Pergerakan imbal hasil yang lebih stabil membuat reksadana ini ideal untuk dijadikan sebagai wadah pengembangan dana dalam jangka pendek. Ketiga, bagi investor yang berpengalaman reksadana ini dapat dijadikan sebagai pelengkap investasi saham syariah. Saat pasar bergejolak investor dapat mengalihkan sementara investasi saham syariahnya ke MDKS. "Hal ini umum dilakukan investor untuk mengurangi tingkat fluktuasi, tapi tetap mendapatkan potensi pertumbuhan dana," kata Legowo. Di tahap awal, strategi isi portofolio reksadana ini akan menaruh porsi 10% di sukuk durasi kurang dari setahun dan selebihnya besar di deposito bank syariah. Mengenai pilihan sukuk, Legowo mengatakan bisa terdiri dari sukuk korporasi maupun pemerintah. Legowo memproyeksikan imbal hasil reksadana ini bisa mencapai 5,6%-5,7% nett dalam setahun. Saat ini distribusi penjualan MDKS baru tersedia di klikMAMI platform daring (online) MAMI melaui website. Legowo mengatakan proses kerja sama distribusi dengan perbankan dan platform online lain masih dalam proses.