Manulife Kembangkan Unit Usaha Syariah Paling Lama Tahun Depan



JAKARTA. Rencana Manulife Indonesia untuk membuka unit usaha syariah semakin mantap saja. Jika tak ada aral melintang, mulai tahun depan, masyarakat sudah dapat menikmati produk asuransi syariah keluaran Manulife.

Menurut Vice President Director Manulife Indonesia Adi Purnomo Wijaya, unit usaha syariah dari Asuransi Jiwa Manulife akan beroperasi paling lama pada akhir tahun ini. "Kami perkirakan, paling lambat Desember nanti produknya sudah diluncurkan," tuturnya (18/9).

Sebagai langkah persiapan, Manulife telah menyiapkan dana sebesar Rp 25 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan operasional dan juga termasuk untuk pengembangan sumber daya manusia.


Adi juga memastikan bahwa unit usaha syariah dari Manulife ini tidak akan berbenturan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki modal minimal Rp 40 miliar pada akhir 2008 dan Rp 100 miliar pada akhir 2010. Pasalnya, usaha syariah ini baru berbentuk divisi yang berada di bawah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Sedangkan modal Asuransi Jiwa Manulife sudah memiliki modal minimal jauh di atas ketentuan aturan.

Manulife memang sangat bersemangat untuk masuk ke bisnis syariah ini. Hal ini, kata Adi, dikarenakan prospek pertumbuhan industri syariah di Indonesia sangat bagus. Selain itu, pangsa pasar asuransi syariah saat ini di Indonesia belum tergarap dengan maksimal.

Adi sendiri optimistis, kinerja Manulife dengan adanya unit syariah akan berkembang semakin baik. Sebagai catatan, total penerimaan premi Manulife dari Januari hingga Juni 2008 telah mencapai Rp 1,74 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 38,37% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,26 triliun.

Penerimaan premi tersebut antara lain dari premi baru sebesar Rp 741,86 miliar dan sisanya adalah premi lanjutan yang sebesar Rp 997,92 miliar. Separuh dari total penerimaan premi berasal dari produk asuransi tradisional. Dan separuhnya lagi dari penjualan unitlink melalui kerjasama dengan perbankan.

Meskipun produk unitlink mulai menggeser produk tradisional, Manulife tidak ingin menghapus produk-produk asuransi tradisional. Karena itu, saat ini, Manulife mencoba mengembangkan produk asuransi tradisional agar lebih menarik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie