JAKARTA. Manulife Indonesia hari ini meluncurkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan - Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (DPLK-PPUKP). Wakil Presiden Direktur Manulife Financial Nelly Husnayati menargetkan dana kelolaan melalui program ini minimal Rp 200 miliar selama 12 bulan ke depan. Menurut Nelyy, program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pemberi kerja akan program pensiun dalam membayar kompensasi pesangon karyawannya. Dengan program ini, lanjut Nelly, diharapkan Manulife dapat membantu perusahaan untuk memberikan kepastian dan jaminan hidup yang layak bagi karyawan suatu perusahaan saat tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut. "Program DPLK-PPUKP ini dapat dimanfaatkan perusahaan pemberi kerja dalam pembayaran pesangon yang harus dibayarkan sebagai manfaat pensiun sesuai dengan amanat dalam pasal 167 di Undang-Undang nomor 13 tahun 2003," ujar Nelly di Jakarta, Selasa (22/10). Apalagi, Manulife melihat porsi kue DPLK-PPUKP ini masih sangat besar. Sebab, berdasarkan data biro pusat statistik per 6 Mei 2013, terdapat 22 juta perusahaan di Indonesia dengan angkatan kerja mencapai 121,2 juta tenaga kerja. Sementara, yang memiliki program employee benefits, hanya sebesar 7,5% dari total 22 juta perusahaan. "Meski kue masih besar, penetrasinya masih sedikit, padahal ada 22 juta perusahaan di Indonesia," ucap Nelly. Manulife menyasar setidaknya tiga sektor usaha, yaitu perusahaan sektor mining, banking dan manufaktur untuk program DPLK-PPUKP ini. Nelly menyebutkan, per Juni 2013, melalui program DPLK, Manulife telah merangkul 998 perusahaan dengan 322.000 karyawan. Aset yang dikelola sebesar Rp 6,2 triliun. Untuk program Pesangon, Manulife memiliki 659 perusahaan sebagai kliennya dengan jumlah 104.000 karyawan dan aset kelolaan sebesar Rp 1,9 triliun. Sementara untuk program kesehatan, asuransi jiwa dan sebagainya, Manulife memiliki 3.500 perusahaan sebagai klien, dengan 365.000 karyawan serta premi per Juni 2013 yang sudah didapat sebesar Rp 330 miliar. "Untuk asuransi jiwa, per Juni 2013 dana kelolaan kami sebesar Rp 31,8 triliun atau tumbuh 21% dibanding Juni 2012. Secara keseluruhan, asuransi jiwa plus asset manajemen, aset yang kami kelola sebesar Rp 49 triliun atau tumbuh 29%," jelas Nelly.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Manulife luncurkan produk dana pensiun
JAKARTA. Manulife Indonesia hari ini meluncurkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan - Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (DPLK-PPUKP). Wakil Presiden Direktur Manulife Financial Nelly Husnayati menargetkan dana kelolaan melalui program ini minimal Rp 200 miliar selama 12 bulan ke depan. Menurut Nelyy, program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pemberi kerja akan program pensiun dalam membayar kompensasi pesangon karyawannya. Dengan program ini, lanjut Nelly, diharapkan Manulife dapat membantu perusahaan untuk memberikan kepastian dan jaminan hidup yang layak bagi karyawan suatu perusahaan saat tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut. "Program DPLK-PPUKP ini dapat dimanfaatkan perusahaan pemberi kerja dalam pembayaran pesangon yang harus dibayarkan sebagai manfaat pensiun sesuai dengan amanat dalam pasal 167 di Undang-Undang nomor 13 tahun 2003," ujar Nelly di Jakarta, Selasa (22/10). Apalagi, Manulife melihat porsi kue DPLK-PPUKP ini masih sangat besar. Sebab, berdasarkan data biro pusat statistik per 6 Mei 2013, terdapat 22 juta perusahaan di Indonesia dengan angkatan kerja mencapai 121,2 juta tenaga kerja. Sementara, yang memiliki program employee benefits, hanya sebesar 7,5% dari total 22 juta perusahaan. "Meski kue masih besar, penetrasinya masih sedikit, padahal ada 22 juta perusahaan di Indonesia," ucap Nelly. Manulife menyasar setidaknya tiga sektor usaha, yaitu perusahaan sektor mining, banking dan manufaktur untuk program DPLK-PPUKP ini. Nelly menyebutkan, per Juni 2013, melalui program DPLK, Manulife telah merangkul 998 perusahaan dengan 322.000 karyawan. Aset yang dikelola sebesar Rp 6,2 triliun. Untuk program Pesangon, Manulife memiliki 659 perusahaan sebagai kliennya dengan jumlah 104.000 karyawan dan aset kelolaan sebesar Rp 1,9 triliun. Sementara untuk program kesehatan, asuransi jiwa dan sebagainya, Manulife memiliki 3.500 perusahaan sebagai klien, dengan 365.000 karyawan serta premi per Juni 2013 yang sudah didapat sebesar Rp 330 miliar. "Untuk asuransi jiwa, per Juni 2013 dana kelolaan kami sebesar Rp 31,8 triliun atau tumbuh 21% dibanding Juni 2012. Secara keseluruhan, asuransi jiwa plus asset manajemen, aset yang kami kelola sebesar Rp 49 triliun atau tumbuh 29%," jelas Nelly.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News