Manulife Prediksi Pasar Kredit Asia akan Tumbuh Positif hingga Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) melihat bahwa kinerja pasar kredit Asia akan lanjut bergerak positif hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan kinerjanya yang menonjol dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan kelas aset pendapatan tetap lainnya. 

“Sehingga pasar kredit Asia akan semakin memberikan pendapatan yang menarik dan potensi capital gain bagi para investor,” kata Senior Managing Director, Chief Investment Officer, Asia Fixed Income, Manulife Investment Management, Murray Collis dalam acara media briefing Mid-Year Investment Outlook 2024, Manulife IM, Selasa (23/7). 

Collis mengatakan bahwa pasar kredit Asia menavigasi pasar pendapatan tetap yang relatif tidak stabil di awal tahun karena prospek The Fed yang tidak menentu. Pemilihan umum di seluruh Asia yang sejauh ini tidak berdampak signifikan terhadap pasar obligasi Asia. Kebijakannya kesinambungan seperti yang diharapkan pasar.  


Sementara obligasi investment grade AS, Collis bilang, telah terkena dampak negatif dari penundaan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Sementara kredit investment grade Asia berkinerja lebih baik karena didukung oleh fundamental yang kuat dan teknikal pasar yang menguntungkan. 

Baca Juga: Manajer Investasi Bukukan Pertumbuhan Dana Kelolaan Meski Pasar Keuangan Bergejolak

“Kinerja kredit dengan imbal hasil tinggi di Asia dari tahun ke tahun bahkan lebih mengesankan, karena stabilnya tingkat gagal bayar dan valuasi yang murah mulai menarik minat para investor,” kata dia. 

Dari perspektif kredit Asia, Collis memperkirakan momentum positif di kelas aset akan berlanjut hingga semester kedua, didukung oleh permintaan investor yang kuat. Ditambah, fundamental ekonomi Asia yang tetap tangguh dan terus mendorong pertumbuhan global. 

Lebih lanjut, menurut dia, dibandingkan dengan kredit di negara maju, kredit Asia terus diperdagangkan dengan valuasi yang menarik dan siap untuk meningkatkan minat investor yang berpotensi mencari manfaat diversifikasi dan meningkatkan alokasi ke aset berisiko ketika the Fed menurunkan suku bunga di akhir tahun. 

“Kredit dengan kualitas investasi tetap menarik dengan basis risiko yang disesuaikan, dan kami juga melihat peluang di ruang imbal hasil yang tinggi di Asia karena spread kredit diperdagangkan pada tingkat yang luas secara historis,“ tandasnya. 

Selanjutnya: Pembicaraan Samsung Elektronik dengan Serikat Pekerja Berakhir Tanpa Hasil

Menarik Dibaca: Kemenkes Ingatkan Pentingnya PIN Polio untuk Cegah Kelumpuhan Permanen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih