Manulife targetkan reksadana fixed income raih return 5,75%-6,25%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menargetkan reksadana pendapatan tetap kelolaannya bisa mencatatkan kinerja 5,75%-6,25% di akhir tahun ini.

Kinerja yang cukup bagus sudah terlihat pada salah satu reksadana besutan Manulife, yaitu Manulife Obligasi Negara Indonesia II. Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana ini mencatatkan return sebesar 1,57% sepanjang Januari 2018. Produk ini menempati rangkit tujuh reksadana pendapatan tetap berkinerja tertinggi.

Ezra Nazula, Head of Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan, kinerja Manulife Obligasi Negara Indonesia II bisa tinggi, karena menerapkan strategi pengelolaan portofolio secara aktif. "Di Manulife kami memiliki proses investasi yang sistematis dan menyeluruh," katanya, baru-baru ini.


Pengelolaan reksadana secara aktif maksudnya aktif melakukan transaksi jual beli obligasi untuk mengoptimalkan portofolio. Ezra menjelaskan, jika pasar obligasi diprediksi masih berpotensi cerah, maka perusahana akan membeli obligasi bertenor panjang dan menjual obligasi tenor pendek. Sebaliknya, jika sudah terlihat prospek pasar obligasi ke depan akan turun, maka Manulife bisa menjual obligasi tenor panjang dan membeli obligasi tenor pendek.

Portofolio reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II saat ini mayoritas berisi SUN  tenor menengah hingga panjang.  Menurut Ezra, di awal 2018, pasar obligasi pemerintah mendapat sentimen positif karena di akhir tahun lalu, Fitch Ratings kembali menaikkan rating investasi Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Selain itu, aliran dana asing ke pasar obligasi Indonesia juga deras hingga sempat membawa yield obligasi seri acuan ke level 6%.

Namun, Ezra mengatakan pasar obligasi di awal tahun ini cukup volatil. "Dari 6% sempat naik 6,4% lalu turun 6,2% dengan kondisi seperti ini, memakai strategi pengelolaan yang aktif dan menyeluruh membuat Manulife bisa mencapai target bagus," paparnya.

Ke depan, Ezra memproyeksikan pasar obligasi Indonesia masih memilihi kesempatan untuk tumbuh. Apalagi, jika melakukan strategi pengelolaan yang aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini