Marak Kasus Cerai, Ini 7 Tips Menyembuhkan Luka Patah Hati Pasca-Perceraian



MOMSMONEY.ID - Perceraian bukanlah hal yang mudah diterima. Ada beberapa tips menyembuhkan luka patah hati pasca-perceraian yang bisa Anda lakukan.

Tren perceraian menjadi semakin marak dari tahun ke tahun. Melansir Kompas.com, angka perceraian di Indonesia didominasi oleh pasangan muda dari generasi milenial usia 30-40 tahunan, dan tertinggi ada pada tahun 2022 yang mencapai 516.334 kasus.

Menurut seorang terapis pernikahan berlisensi di California, Aurisha Smolarski, otak memproses perubahan fisiologis ketika kita mengalami kehilangan, entah kematian, perceraian, atau bentuk perpisahan lainnya.


Sangat wajar apabila Anda melalui proses marah, menolak, hingga sampai tahap berdamai dengan diri sendiri.

Baca Juga: 7 Kunci Sukses Hubungan Langgeng Menurut Penelitian Ilmiah

Namun untuk bisa melalui penyembuhan luka pasca perceraian, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Terima rasa duka, jangan disangkal

Menerima rasa duka adalah kunci untuk bisa bangkit pasca perceraian, sekaligus menyembuhkan patah hati yang terlalu dalam.

Melansir Separ8 UK, memberi waktu & mengizinkan diri Anda untuk berduka adalah cara sehat untuk berdamai dengan diri sendiri. Cara ini akan membantu Anda bergerak lebih cepat dalam proses healing dari patah hati.

Sebaliknya jika Anda menyangkal duka patah hati, justru ini akan memicu berkembangnya kecemasan & depresi.

Baca Juga: 6 Motif Perselingkuhan yang Paling Sering Dijadikan Alasan oleh Orang Menikah

Merangkul rasa sakit, jangan menghindari

Salah satu cara yang direkomendasikan My Therapist Within dalam menyembuhkan luka pasca perceraian ialah dengan sengaja mengunjungi semua tempat kenangan Anda bersama pasangan, alih-alih menghindarinya.

Ini akan terasa sangat sulit pada awalnya, namun tidak ada cara lain untuk menghindarinya. Semakin lama menunda rasa sakit, maka perasaan tersebut akan semakin membusuk.

Hindari mekanisme coping beracun

Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menghadapi duka. Tapi yang terpenting, jauhi mekanisme coping yang dapat merusak diri sendiri seperti seks bebas, alkohol, makan berlebih hanya untuk menghibur diri sendiri.

Hindari juga berpacaran dengan sembarang orang hanya karena ingin menghibur diri untuk menghindari kesendirian. Cara ini justru akan membuat Anda membenci diri sendiri.

Baca Juga: 6 Penyebab Mengapa Pria Tua Menyukai Wanita yang Lebih Muda, No 6 Bikin Ngeri!

Temui psikolog

Menemui ahli seperti psikolog ataupun psikiater wajib dilakukan bagi orang-orang yang bercerai. Anda perlu melampiaskan amarah, tangis, dan luka patah hati kepada seseorang yang berada pada bidangnya.

Urgensi bertemu dengan psikolog jadi semakin penting apabila anda memiliki anak. Jika amarah pasca perceraian tidak tersalurkan dengan baik, maka bukan tidak mungkin jika di masa depan, anak lah yang akan terkena imbasnya oleh perilaku tak baik yang tak disadari orang tua.

Minta dukungan orang terdekat

Menyembuhkan luka patah hati pasca perceraian bukanlah hal mudah. Anda justru dilarang untuk mengisolasi diri supaya tak kesepian.

Para ahli menyarankan Anda untuk berbicara & berbagi cerita kepada support system Anda, baik keluarga ataupun sahabat. Dengan bercerita, hati akan terasa lebih lega.

Baca Juga: CLBK, Ikuti 6 Tips Memperkuat Kembali Hubungan Cinta Setelah Putus

Jangan terburu-buru menjalin hubungan

Jephtha Tausig, seorang psikolog klinis di New York City, dalam Everyday Health, mengatakan untuk tak terlalu buru-buru menjalin hubungan dengan seseorang pasca perceraian.

Ia lebih menyarankan untuk meluangkan waktu menyembuhkan luka, daripada menjalin hubungan romantis dengan orang baru.

Baca Juga: Jangan Buta Akan Cinta, Ketahui 6 Tanda Belum Siap Menikah yang Jarang Disadari

Memaafkan masa lalu dengan timeline anda sendiri

Memaafkan bukanlah perkara mudah. Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa memaafkan bisa menjadi alat penting dalam proses healing seseorang.

“Penting diketahui bahwa tidak ada batasan waktu untuk seseorang dapat memaafkan masa lalunya,” ucap psikoterapis, Jenny Mahlum.

“Tidak perlu melupakan apa yang terjadi selama pernikahan, yang terpenting adalah memahami & mengolah apa yang terjadi, membiarkan diri merasakan emosi & melepaskan harapan akan permintaan maaf yang tak diucapkan oleh pasangan. Memberi izin kepada diri sendiri untuk melupakan masa lalu,” lanjutnya.

Itulah berbagai cara mengatasi dan menyembuhkan luka patah hati pasca perceraian. Meski awalnya tak mudah, namun semua pasti akan terlewati pada saatnya tiba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Raissa Yulianti