KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus mutilasi kucing tengah viral. Bahkan, ada juga yang makan daging kucing. Apakah daging kucing boleh dimakan? Apa bahaya makan daging kucing? Diberitakan
Kompas.com, kasus orang makan daging kucing terjadi di Bengkulu. RD (26), warga Kelurahan Gunung Alam, Kecamatan Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu diduga memutilasi kucing. Ia diduga memasak kucing yang dalam kondisi hamil, lalu makan daging kucing tersebut. Pria tersebut lalu ditangkap di rumah pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum ditangkap, RD sempat dipanggil polisi setelah dilaporkan salah satu organisasi pecinta kucing ke Kepolisian Resor Bengkulu Utara. Dia dilaporkan setelah menyebarkan videonya menyembelih dan mengonsumsi kucing hamil melalui media sosialnya. Tak berselang lama, kasus orang makan daging kucing kembali muncul. Kali ini pelakunya sekelompok siswa yang sedang melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mereka menganiaya dan membunuh kucing, hingga makan daging kucing tersebut. Kasus mutilasi dan makan daging kucing ini terjadi tepatnya di Jalan Trans Kalimantan, Kalampangan, Sabangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Baca Juga: 8 Cara Merawat Kucing Persia dan Rata-rata Umur Kucing Persia Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa melalui Kasatreskrim Polresta Palangkaraya Kompol Ronny Marthius Nababan membenarkan kejadian tersebut. “Kami menindaklanjuti laporan adanya kejadian pembunuhan dan mengonsumsi hewan peliharaan kucing, yang terjadi pada Rabu (14/9/2022),” katanya dikutip dari Kompas.com. Ronny mengatakan, sebanyak enam siswa diamankan diduga menganiaya dan konsumsi daging kucing tersebut. Bahaya makan daging kucing Dikutip dari jurnal Consumption of Domestic Cat in Madagascar: Frequency, Purpose, and Health Implications di sciencedaily.com, meskipun makan daging kucing memberikan suplementasi protein yang berguna dalam pola makan yang buruk, konsumsi kucing memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang besar. Kucing yang mati dan terbunuh di jalan adalah inang yang sempurna untuk penyakit parasit seperti penyakit Lyme atau demam yang kambuh, bahaya mematikan yang nyata bagi wanita hamil dan bayi. Kucing adalah inang utama parasit penyebab toksoplasmosis; penyakit fatal bagi pasien terinfeksi HIV yang tertekan kekebalannya dan ancaman cacat serius pada bayi. Daging kucing juga mengancam penularan infeksi bakteri seperti Clostridium botulinum. Dengan taruhan yang begitu tinggi, penulis mendesak untuk penelitian lebih lanjut tentang konsumsi anjing, karena sedikit yang divaksinasi rabies. Mereka menyimpulkan "konsumsi daging kucing yang tersebar luas meskipun jarang di Madagaskar, ditambah dengan kemungkinan peningkatan kerentanan populasi terhadap penyakit.
Tribunnews.com mewartakan, WHO menyatakan bahwa makan daging kucing itu membuat seseorang berisiko terkena infeksi dari parasit mematikan seperti E. Coli 107 dan salmonella (umumnya ditemukan pada daging yang terkontaminasi), serta berisiko tertular penyakit bakteri serius dan berpotensi mematikan lainnya seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis.
Tak hanya itu, bakteri dalam daging kucing dapat menyebar dan menyebabkan peradangan di pembuluh darah. Jika tak segera ditangani, risiko kematian dapat megancam jiwa seseorang. Bahkan dalam laman One Green Planet menyebutkan bahwa makan daging kucing atau anjing dapat menyebarkan virus rabies dari hewan ke manusia. Itulah bahaya makan daging kucing bagi kesehatan. Sayangi hewan peliharaan, jangan mutilasi dan makan daging kucing! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto