Marak pemberitaan virus corona, penjualan Fast Food Indonesia (FAST) tidak berdampak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), JD Juwono mengatakan wabah virus corona tidak menimbulkan pengaruh apapun terhadap penjualannya. Pengelola gerai KFC ini mengatakan, penjualan sampai saat ini masih terus ramai seperti biasa.

"Tidak ada pengurangan penjualan atau pengaruh sama sekali. Kami punya standar pemasakan sampai 172 derajat, virus mati pada suhu 70 derajat," jelasnya ditemui usai melaksanakan RUPSLB di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/1).

Baca Juga: Hore, Fast Food Indonesia (FAST) dapat restu stock split 1:2


Sepanjang kuartal III 2019, FAST mencatat pertumbuhan cukup baik. Pendapatan perusahaan mencapai Rp 5,01 triliun atau naik 12,93% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 4,44 triliun.

Pendapatan makanan dan minuman mencapai Rp 4,94 triliun tumbuh 12,61%dari Rp 4,38 triliun. Penjualan konsinyasi CD mencapai Rp 68,84 miliar naik 56,32% dari Rp 44,04 miliar sedangkan jasa layanan antar turun dari Rp 9,99 miliar menjadi Rp 5,49 miliar. Sementara, laba periode berjalan naik 81,56% dari Rp 96,773 miliar menjadi Rp 175,698 miliar.

Baca Juga: Food and beverage (F&B) masih di peringkat atas tren bisnis waralaba 2020

Kenaikan ini juga disebabkan oleh same store sales growth (SSG) yang naik hampir 8%, serta berkat adanya beberapa efficiency measures untuk cost control yang dilakukan oleh manajemen.

Pada 2020, Perseroan menyiapkan capex sekitar Rp400 miliar sampai Rp500 miliar yang didapat dari kas internal dan right issue. Sedangkan target penjualan tahun ini dipasang berada di kisaran Rp7,8 triliun sampai Rp8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .