JAKARTA. Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi II Senin (22/4) akan bergerak mendatar. IHSG akan mengambil nafas sejenak setelah menguat dalam beberapa hari terakhir dan menembus rekor tertinggi baru di atas 5.000. Analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakankan, masih ada sentimen negatif dari kabar pembatasan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menunggu kepastian pemerintah. Selain itu, investor asing juga masih menunggu sentimen dari bursa regional. "Pemodal asing meski net buy tapi masih wait and see, menunggu sentimen regional," kata Satrio. Karena itu, aksi ambil untung atau profit taking mewarnai perdagangan di awal pekan ini. Satrio menambahkan, level indeks 5.000 merupakan level psikologis, di mana investor cenderung melakukan profit taking. Ia memprediksi IHSG sesi II akan berada pada kisaran 4.975-5.025.
Di tengah maraknya aksi profit taking, Satrio menyarankan investor membidik saham-saham dengan kondisi buy on weakness, yang walaupun koreksi tetap berpeluang menguat. Ia merekomendasikan saham TLKM dan SMGR. "Jika harga saham sudah tembus level support-nya maka sebaiknya investor melakukan aksi jual atau profit taking jangka pendek. Karena dikhawatirkan, untuk saham yang telah menembus level support, akan mengalami penurunan berkepanjangan," ucap Satrio.