KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia memperingatkan investor agar tidak berpartisipasi dalam obrolan di media sosial yang mempromosikan perdagangan saham tertentu setelah forum online memicu lonjakan saham produsen sarung tangan Malaysia, mirip dengan fenomena yang terlihat di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Mengutip Reuters, Jumat (29/1), saham Top Glove, prodisen sarung tangan medis terbesar di dunia naik 8,5% pada Jumat (29/1) setelah seruan investor ritel lokal menaikkan harga sahamnya dan menekan aksi jual.

Dalam forum Reddit, investor Malaysia mengatakan bahwa mereka mengambil inspirasi dari forum Reddit lain yang disebut WallStreetBets yang diyakini telah memicu lonjakan di perusahaan AS GameStop.

Regulator sekuritas Malaysia dan bursa saham mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka memantau dengan cermat perdagangan domestik setelah pergerakan saham AS.

"Jika diperlukan, SC (Komisi Sekuritas) dan Bursa Malaysia akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah praktik perdagangan yang mengganggu dan penyalahgunaan pasar," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Baca Juga: Marak endorse saham, BEI diminta pelototi media sosial dan beri edukasi ke masyarakat

Mereka mengatakan investor harus mewaspadai diskusi di ruang obrolan media sosial yang dapat memicu pelanggaran sekuritas seperti ketentuan tentang saran investasi atau rekomendasi saham tanpa izin.

Siapapun yang dinyatakan bersalah dapat dikenakan hukuman hingga 10 juta ringgit atau penjara tidak lebih dari sepuluh tahun atau keduanya, jelas regulator.

BursaBets, forum Reddit Malaysia yang membahas saham sarung tangan, telah menarik lebih dari 7.600 anggota sejak didirikan pada hari Kamis.

Diskusi di forum berpusat di sekitar Top Glove dan posisi jangka pendek di sektor ini, yang naik ke rekor tertinggi tahun lalu karena pandemi Covid-19 mendorong permintaan untuk sarung tangan lateks tetapi sejak itu meningkatkan keuntungan.

Saham produsen sarung tangan lainnya, Supermax Corp, Hartalega Holdings dan Kossan Rubber Industries juga naik pada hari Jumat bahkan saat indeks acuan turun.

Selanjutnya: Waspada munculnya fenomena influencer saham

Editor: Herlina Kartika Dewi