Maret 2013, Stok sapi siap potong tipis



JAKARTA. Pemerintah menetapkan kuota impor sapi bakalan untuk kuartal II-2013 sebanyak 117.000 ekor. Jumlah itu naik dari kuota impor di kuartal I tahun ini yang sebanyak 56.000 ekor, tetapi lebih rendah dibanding kuota di periode sama tahun 2012 sebanyak 125.000 ekor.

Fauzi Luthan, Direktur Budidaya Hewan Ternak Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, alokasi impor ini sudah memperhitungkan situasi dan kondisi yang ada. "Penurunan kuota impor dari tahun lalu terjadi karena total impor sapi bakalan juga berkurang," katanya.

Selain menetapkan kuota kuartal II-2013, pemerintah juga menetapkan kuota impor kuartal III dan IV-2013 masing-masingĀ  46.000 ekor.


Pasokan sapi itu diharapkan bakal menambah stok sapi di kandang perusahaan penggemukan atau feedloter yang pada Maret ini mulai menipis. Data Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) menunjukkan, pada Maret 2013 stok sapi bakalan di kandang penggemukan 112.288 ekor dan sapi bakalan siap potong 39.290 ekor.

Dari jumlah itu 39.651 ekor sapi lokal dan 72.607 ekor sapi impor. Stok sapi siap potong di kandang feedloter periode ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 53.328 ekor. Sapi itu bagian dari stok sapi bakalan Maret 2012 di kandang penggemukan yang sebanyak 154.132 ekor, terdiri dari 22.952 ekor sapi lokal dan 129.413 ekor sapi impor.

Johny Liano, Direktur Eksekutif Apfindo bilang, sebelumnya akhir Maret 2013, seluruh kuota impor sapi bakalan kuartal I-2013 akan masuk semua. Dengan penurunan jumlah sapi siap potong, diperkirakan harga daging sapi di pasaran masih akan stabil tinggi bahkan naik. "Sekarang tinggal ketersediaan sapi lokal dan distribusinya," katanya.

Dia bilang, prosentase permintaan daging terbesar ada di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Tiga wilayah itu menyerap hampir 70% total sapi siap potong perusahaan feedloter. Untuk Jakarta, pasokan sapi siap potong mencapai 1.000 ekor-1.500 ekor per hari.

Thomas Sembiring, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mengaku, tingginya harga daging sapi di dalam negeri dipengaruhi harga sapi bakalan hidup impor. "Harga beli sudah mahal, sampai sini juga mahal," katanya.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, rata-rata harga daging sapi nasional pada Februari 2013 mencapai Rp 87.500 per kg, naik dari rata-rata Januari Rp 86.610 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa