Maret, China Alami Defisit Perdagangan



BEIJING. Tampaknya pemerintah China masih akan lama mengeluarkan kebijakan untuk menyudahi pematokan nilai tukar yuan atas dollar Amerika Serikat (AS). Soalnya, menurut laporan Standard Chartered Plc (Stanchart), China pada Maret ini, berpotensi mengalami defisit perdagangan. Defisit ini menjadi yang pertama kali terjadi sejak enam tahun terakhir.

Ekonom Stanchart mengungkapkan, defisit perdagangan Negeri Tirai Bambu ini adalah cerminan kenaikan relatif biaya impor komoditas. Perdana Menteri China Wen Jiabao dalam pertemuan dengan beberapa eksekutif asing, Senin (22/3) bilang, defisit di awal Maret bisa mencapai US$ 8 miliar. Sedang, di Februari, negara ini masih surplus US$ 7,6 miliar.

Wen Jiabao juga berulang kali menegaskan, nilai tukar yuan tidak undervalued. Menteri Perdagangan China Chen Deming menambahkan, nilai tukar yuan bukan lah penyebab surplus perdagangan China atas AS. Yuan diprediksi naik pada Juni-Juli, saat pemulihan ekonomi makin membaik.


Editor: Johana K.