KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga tiket pesawat domestik sejak beberapa bulan lalu dituding menjadi biang kerok lesunya bisnis perhotelan di awal tahun 2019. Lonjakan tersebut berhasil membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk berwisata ke sejumlah destinasi wisata yang ada di berbagai wilayah di Tanah Air. Beberapa waktu lalu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menyatakan bahwa tingkat keterisian atau okupansi hotel anjlok hingga 20%-40% sejak melonjaknya harga tiket pesawat domestik. Hal itu diperparah pula oleh kebijakan bagasi berbayar oleh salah satu maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang menguasai penerbangan domestik. Salah satu emiten perhotelan PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) membenarkan bahwa terjadi penurunan okupansi dari jaringan hotel yang dimilikinya. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak begitu signifikan dan masih dianggap wajar. “Memang, tingkat okupansi di awal tahun tidak setinggi di kuartal kedua maupun ketiga, tetapi tidak mengalami penurunan yang signifikan,” kata Sekretaris Perusahaan Marga Abhinaya Abadi Andhika Anggadewi kepada Kontan.co.id Kamis (14/2).
Marga Abhinaya Abadi (MABA) mencatat penurunan okupansi hotel di awal 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga tiket pesawat domestik sejak beberapa bulan lalu dituding menjadi biang kerok lesunya bisnis perhotelan di awal tahun 2019. Lonjakan tersebut berhasil membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk berwisata ke sejumlah destinasi wisata yang ada di berbagai wilayah di Tanah Air. Beberapa waktu lalu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menyatakan bahwa tingkat keterisian atau okupansi hotel anjlok hingga 20%-40% sejak melonjaknya harga tiket pesawat domestik. Hal itu diperparah pula oleh kebijakan bagasi berbayar oleh salah satu maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang menguasai penerbangan domestik. Salah satu emiten perhotelan PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) membenarkan bahwa terjadi penurunan okupansi dari jaringan hotel yang dimilikinya. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak begitu signifikan dan masih dianggap wajar. “Memang, tingkat okupansi di awal tahun tidak setinggi di kuartal kedua maupun ketiga, tetapi tidak mengalami penurunan yang signifikan,” kata Sekretaris Perusahaan Marga Abhinaya Abadi Andhika Anggadewi kepada Kontan.co.id Kamis (14/2).