Marga Lingkar Jakarta punya utang jatuh tempo Rp 200 miliar, Pefindo beri rating AAA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lalu lintas jalan tol yang tengah sepi tidak membuat prospek pembayaran utang PT Marga Lingkar Jakarta (MLJK) melemah. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai Marga Lingkar Jakarta memiliki dana yang cukup untuk membayar utang jatuh tempo dalam waktu dekat. 

Untuk itu, Pefindo menegaskan peringkat Marga Lingkar Jakarta (MLJK) di level idAAA(sf) untuk Obligasi I Tahun 2017 PT Marga Lingkar Jakarta (MLJK). Obligasi ini diterbitkan dalam lima seri dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda yaitu tahun 2020 sebesar Rp 200 miliar dan Rp 217 miliar pada tahun 2022. 

Baca Juga: Progres pembangunan jalan tol Cibitung-Cilincing capai 74%

Seri yang lain, Marga Lingkar Jakarta memiliki utang jatuh tempo pada tahun 2024 senilai Rp 299 miliar, Rp 320 miliar pada 2027 dan tahun 2029 senilai Rp 464 miliar. 

Analis Pefindo, Niken Indriasih dan Gifar Indra Sakti dalam rilis 12 Agustus 2020 menjelaskan, sejak bulan Mei 2020, MJLK telah mencadangkan dana untuk melunasi obligasi sebesar Rp 200 miliar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 8 November 2020. 

Hal ini tercermin dari dana ditetapkan penggunaannya sebesar Rp 325,4 miliar per 30 Juni 2020. Dana yang dicadangkan tersebut untuk melunasi obligasi dan membayar bunga untuk 12 bulan ke depan. Per 30 Juni 2020, MJLK juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 164,0 miliar.

Pefindo menjelaskan, efek utang dengan peringkat idAAA memiliki peringkat paling tinggi yang diberikan oleh Pefindo. Peringkat mencerminkan struktur transaksi obligasi yang kuat, ekonomi area layanan proyek yang baik sebagai bagian dari jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), dan pengelolaan operasional yang baik. 

Baca Juga: Bayar obligasi yang jatuh tempo, Jasa Marga (JSMR) akan terbitkan obligasi Rp 4,5 T

Peringkat Marga Lingkar Jakarta dibatasi oleh risiko volatilitas volume lalu lintas jalan tol dan leverage keuangan yang tinggi. Pefindo akan menurunkan rasio kecukupan dana layanan utang MLJK dihitung dari EBITDA dan kas awal tahun termasuk dana ditetapkan penggunannya dibagi dengan pembayaran bunga dan pelunasan obligasi pada tahun berjalan. 

Editor: Avanty Nurdiana