JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada semester I - 2010 mencatat net interest margin (NIM) atau selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit naik 0,11% menjadi 9,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengungkapkan peningkatan NIM BRI terjadi karena ada penyesuaian pada bunga deposito dan bunga kredit BRI. "Bunga kredit kami masih kompetitif, wajar NIM kami tinggi karena kami menggarap sektor UMKM," ujarnya beberapa waktu lalu. Sekadar informasi, dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) juni 2010 yang terbit 4 Agustus lalu, BI menyoroti suku bunga kredit bank BUMN yang naik 66 basis poin di saat kelompok bank lainnya mulai menurunkan suku bunga kredit. Tingkat margin bunga bersih yang tinggi ini membuat BRI terindikasi sebagai salah satu bank BUMN yang bunga kreditnya masih tinggi.
Margin Bunga Bersih BRI Capai 9,4%
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada semester I - 2010 mencatat net interest margin (NIM) atau selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit naik 0,11% menjadi 9,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengungkapkan peningkatan NIM BRI terjadi karena ada penyesuaian pada bunga deposito dan bunga kredit BRI. "Bunga kredit kami masih kompetitif, wajar NIM kami tinggi karena kami menggarap sektor UMKM," ujarnya beberapa waktu lalu. Sekadar informasi, dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) juni 2010 yang terbit 4 Agustus lalu, BI menyoroti suku bunga kredit bank BUMN yang naik 66 basis poin di saat kelompok bank lainnya mulai menurunkan suku bunga kredit. Tingkat margin bunga bersih yang tinggi ini membuat BRI terindikasi sebagai salah satu bank BUMN yang bunga kreditnya masih tinggi.