KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan besar menghadapi tantangan dalam meningkatkan margin karena persaingan memperoleh pendanaan dengan bunga tinggi. Hal ini tercermin dari rendahnya Margin Bunga Bersih atau Net Interest Margin (NIM) bank Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 pada awal 2025, yang masih di bawah target masing-masing bank. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan NIM 7,3%-7,7% pada 2025, namun realisasinya pada Januari hanya 6,15%, turun dari 6,94% pada bulan sebelumnya. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatat NIM Januari 2025 sebesar 4,4%, di bawah target 5%-5,2%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merealisasikan NIM 3,71%, lebih rendah dari target 4%-4,2%.
Baca Juga: Bank Kian Sulit Memupuk Margin Bunga Bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami penurunan NIM. Pada Februari 2025, NIM bank only BCA mencapai 5,4%, level terendah sejak Februari 2024 yang saat itu berada di 5,33%. Analis CGS Sekuritas Handy Noverdanius dalam riset 14 Maret 2025 menyebutkan bahwa NIM bank besar kemungkinan tetap lemah hingga kuartal I/2025. Penyebabnya adalah peningkatan deposito sebagai persiapan Lebaran dan pembayaran dividen. “Kami memperkirakan biaya dana pihak ketiga membaik pada akhir kuartal II/2025, yang dapat berdampak positif pada NIM,” ujarnya. Handy menambahkan, bank besar akan menyesuaikan imbal hasil kredit untuk mempertahankan margin dan profitabilitas. “Perlu dicatat bahwa BCA, pada acara ulang tahunnya di Februari 2025, meningkatkan imbal hasilnya sebesar 50 bps dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
BBCA Chart by TradingView