Margin bunga bersih sebagian besar bank turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Juli 2018, dari 11 bank besar sebanyak sembilan bank mengalami penurunan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM). Hal ini terlihat dari riset sektor perbankan RHB yang dirilis 3 September 2018.

Dalam riset ini, analis RHB Henry Wibowo dan Alvin Baramuli mencatat bahwa sebanyak 11 bank besar mengalami penurunan NIM.

Sebelas bank besar ini adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).


PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Dari 11 bank ini Bank BJB mencatat NIM yang relatif flat di 6,7% sedangkan Bank Panin masih mencatat kenaikan tipis menjadi 4,4%. Sedangkan sembilan bank hampir seluruhnya mengalami penurunan NIM.

Meskipun NIM turun, rentang angka NIM 11 bank besar ini masih cukup besar yaitu antara 4,1% sampai 8,3%. Jika dirata-rata, 11 bank besar ini sampai Juli 2018 mencatat NIM sebesar 5,9% turun 40 basis points (bps) dibandingkan periode yang sama tahun lalu pada 6,4%.

Bank besar masih mencatat rata rata NIM paling tinggi 6,1% sedangkan bank menengah 5,3%. Seiring dengan penurunan NIM ini bank sudah mulai menaikkan suku bunga kredit.

Ke depan margin bank akan terus terpangkas seiring dengan proyeksi bank yang makin selektif menyalurkan kredit di semester kedua 2018 untuk menjaga NPL. Hal ini ditambah dengan proyeksi kenaikan bunga acuan BI 7DRR rate 25 bps pada akhir 2018. Dengan kenaikan bunga acuan BI ini diproyeksi makin menambah tekanan untuk margin perbankan.

Proyeksi turunnya NIM juga disampaikan Ekonom Senior Bank Mandiri Andri Asmoro. Menurut Andri, margin bunga bersih perbankan akan cenderung turun.

"Hal ini seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI," kata Andri, Kamis (30/8). Meskipun demikian, Andri bilang efek kenaikan bunga acuan ke penurunan NIM bisa berbeda antara satu bank dengan bank lain. Ini tergantung biaya dana dan tingkat efisiensi yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati