Margin lebih besar, Protech Mitra incar sektor listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) membidik kontrak jasa konstruksi baru pada semester kedua tahun ini. Target utamanya adalah pekerjaan mechanical electrical atau listrik mekanis.

Alasan Protech Mitra lebih mengutamakan sektor kelistrikan karena iming-iming margin yang besar. Tak heran apabila 70% proyek yang mereka genggam kini berupa sektor tersebut. "Kami mengambil (kontrak) listrik yang dominan, karena telekomunikasi sudah hampir tidak ada margin," kata Anton Santoso, Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk kepada Kontan.co.id, Senin (20/8) lalu.

Protech Mitra tak secara spesifik menyebutkan kontrak pekerjaan yang tengah dibidik. OASA hanya mengatakan, peluang konstruksi proyek listrik masih sangat besar sejalan dengan pengembangan mega proyek listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW).


Dalam catatan Kontan.co.id, paling tidak Protech Mitra menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 100 miliar pada tahun ini. Salah satunya berasal dari pekerjaan sub kontraktor gardu induk. Pekerjaan lain berasal dari sektor telekomunikasi.

Protech Mitra ingin pencarian kontrak baru bisa turut mendukung pencapaian kinerja tahun 2018. "Target pertumbuhan kinerja sepanjang tahun ini tetap dibidik tumbuh 20%," tutur Anton.

Sepanjang tahun lalu, Protech Mitra membukukan pendapatan sebesar Rp 31,96 miliar. Jadi kalau dihitung, target pertumbuhan 20% yang mereka bidik pada tahun ini, setara dengan pendapatan sebesar Rp 38,35 miliar.

Hingga 30 Juni 2018, Protech Mitra mencetak pendapatan Rp 13,88 miliar atau naik 3,5 kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sebanyak Rp 10,29 miliar adalah pendapatan jasa konstruksi dan Rp 3,59 miliar merupakan pendapatan jasa.

Namun perlu dicatat, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih di semester I 2018 hanya Rp 180,51 juta. Padahal di semester pertama tahun lalu, laba bersihnya mencapai Rp 1,38 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati