KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam hitungan hari, bulan Ramadan akan kembali menyapa. Dalam momentum sebulan ke depan hingga Hari Raya Idul Fitri, sejumlah emiten diproyeksikan dapat meraup keuntungan seiring dengan lonjakan pendapatan. Meski masih dibayangi pandemi, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat bahwa Bulan Ramadan - Idul Fitri tahun ini akan berbeda dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pasalnya, pada tahun ini penyebaran Covid-19 lebih terkendali sehingga mobilitas masyarakat menjadi semakin longgar. Pemerintah pun kembali mengizinkan mudik lebaran dengan sejumlah persyaratan. Di tengah kondisi ini, pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat terus berlanjut. Tahun 2022 juga berbeda dengan masa awal pandemi ketika banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kala itu banyak pekerja yang tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR).
Alhasil, pada tahun ini, Pandhu memperkirakan, masyarakat tidak lagi menahan konsumsinya. "Dengan daya beli yang lebih kuat tentu akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat, terutama barang konsumsi sembako dan pakaian. Kami melihat dampak positif dari momen ini, meski ada beberapa tantangan yang dihadapi seperti kenaikan harga bahan baku, tarif PPN dan potensi inflasi," ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Rabu (30/3).
Baca Juga: Saat IHSG Menguat, Asing Mencatat Net Sell Terbesar pada Saham-Saham Berikut Optimisme ini juga tampak dari beberapa emiten yang menargetkan pertumbuhan penjualan lebih tinggi saat bulan Ramadan. Sebagai contoh, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang mengestimasikan kenaikan penjualan hingga 30% saat periode Ramadan. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) juga tak ketinggalan. KINO menaksir momentum Ramadan-Lebaran bisa mendongkrak penjualan setidaknya di kisaran 10%-20%. Kemudian emiten ritel PT Supra Boga Lestasi Tbk (RANC) pun memproyeksikan adanya kenaikan penjualan sekitar 10%-15% selama bulan Ramadan. Sejalan dengan itu, Pandhu memprediksi, emiten di sektor ritel dan consumer goods menjadi yang paling menarik, karena memiliki hubungan langsung dengan konsumen. Di samping itu, sektor media dan logistik juga tak kalah mentereng. Alasannya, ada kecenderungan belanja online akan kembali meningkat. Hal ini akan mengakibatkan permintaan kurir semakin ramai dan belanja iklan akan cenderung meningkat. Menimbang hal tersebut, Pandhu memandang saham INDF, MYOR, SCMA, MNCN, dan ASSA menarik untuk dicermati pelaku pasar. Secara jangka pendek hingga Lebaran nanti, target harga untuk INDF berada di area Rp 6.500, lalu Rp 2.100 untuk saham MYOR. Sedangkan target untuk saham SCMA, MNCN dan ASSA masing-masing di level Rp 350, Rp 1.150 dan Rp 3.000. "Untuk jangka panjang akan di-review setelah melihat performa kuartal pertama tahun ini," ujar Pandhu.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini Jelang Bulan Ramadan Sementara itu, Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata memberikan catatan bahwa tingginya harga komoditas dan bahan baku yang terjadi belakangan ini bisa menjadi hambatan bagi emiten sektor consumer primer. Namun saat ini ada secercah harapan, karena harga gandum mulai turun sekitar 4% di momentum yang tepat menjelang Ramadan. "Jadi walau margin profit rasanya masih akan tertekan, tetapi setidaknya peningkatan demand pada festive season ini akan bantu dongkrak sales mereka," kata Liza. Liza menjagokan saham-saham di sektor consumer seperti MYOR, UNVR, INDF dan ICBP. Untuk keempat saham tersebut, Liza memberikan rekomendasi
buy.
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, selain menjadi katalis positif bagi sektor consumer dan ritel, emiten yang bergerak di bisnis poultry juga akan terpapar dampak positif pada momen Ramadan-Lebaran. Herditya pun merekomendasikan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham ACES, MYOR, JPFA, MAIN dan MAPI. Dengan target harga ACES di Rp 1.100-Rp 1.200, MYOR pada Rp 1.830-Rp 1.960, JPFA di area Rp 1.800, MAIN di Rp 745-Rp 775 dan MAPI pada Rp 885-Rp 920.
Baca Juga: IHSG Naik 0,59% ke level 7.053,19, Rabu (30/3), Begini Proyeksi IHSG Besok Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat