KONTAN.CO.ID - Keamanan dan keselamatan pelanggan merupakan prioritas utama Gojek, penyedia layanan on-demand services dari Grup GoTo, terutama di momen-momen meningkatnya mobilitas masyarakat seperti saat libur menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Pemahaman terkait langkah-langkah keamanan jelang libur Lebaran ini penting mengingat data internal Gojek menunjukkan pada periode jelang lebaran tahun 2023 terjadi peningkatan tren perjalanan masyarakat hingga lima kali lipat menuju menuju area-area transportasi publik menggunakan layanan transportasi Gojek. Rubi Purnomo, SVP Corporate Affairs Gojek mengungkapkan, “Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama. Prioritas tersebut kami tunjukkan dengan pemanfaatan teknologi terkini , untuk memberikan rasa aman saat menggunakan aplikasi Gojek. Kami juga bekerja ekstra keras melebihi standar industri dengan menerapkan langkah proteksi tambahan serta edukasi berkelanjutan untuk menciptakan budaya aman di dalam ekosistem kami. Ketiga pilar #AmanBersamaGojek tersebut merupakan hal yang tak terpisahkan dan semakin penting di saat mobilitas masyarakat meningkat jelang momen libur Lebaran.”
Keberadaan solusi-solusi #AmanBersamaGojek dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan keamanannya selama di perjalanan, lewat langkah-langkah berikut: 1. Manfaatkan fitur Bagikan Perjalanan. Di awal perjalanan, fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan informasi kepada kerabat. Informasi mencakup lokasi penjemputan dan pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driver dalam perjalanannya. Selain berfungsi untuk meningkatkan keamanan dengan membagikan perjalanan kita ke keluarga atau kolega terdekat, fitur ini juga membantu menginformasikan estimasi serta waktu tempuh perjalanan. 2. Tombol Darurat. Di tengah perjalanan, jika ada kejadian darurat, Gojek siap membantu pelanggan maupun mitra driver melalui Tombol Darurat. Fitur ini terhubung dengan Unit Darurat 24 Jam yang hadir di berbagai wilayah operasional dan terlatih untuk merespon laporan dengan berperspektif korban serta berkoordinasi dengan otoritas terkait saat menangani keadaan darurat. Tak hanya itu, tim Unit Darurat Gojek juga menyiagakan layanan ambulans. 3. Manfaatkan titik jemput sesuai yang terdapat di aplikasi Gojek. Gojek menyediakan ratusan titik jemput, area tunggu pelanggan maupun shelter mitra driver yang berada di lokasi-lokasi strategis atau pun berada area-area transportasi publik seperti airport, terminal bus, stasiun kereta, pusat perbelanjaan dan lain-lain. Seluruh perjalanan Gojek, baik GoRide maupun GoCar telah dilindungi oleh asuransi untuk meminimalisir dampak risiko selama perjalanan. Di luar asuransi dasar tersebut, sebelum memulai perjalanan, pelanggan juga dapat mengaktifkan perlindungan tambahan ‘PerjalananAman+’ hingga Rp350 juta. Gojek juga hadirkan fitur Verifikasi Muka mitra driver dan penyamaran nomor telepon (Number Masking). Tak hanya berfungsi untuk memastikan kesesuaian identitas dan kendaraan mitra driver Gojek, hal ini untuk memastikan kenyamanan masyarakat saat berkomunikasi dengan mitra driver Gojek. Nantinya nomor telepon pengguna dan mitra driver akan disamarkan untuk menjamin keamanan data pribadi kedua pihak. Rubi menambahkan pengguna cukup ingat ‘perisai hijau’, untuk menggunakan ragam fitur tersebut. “Pengguna bisa mempelajari perangkat keamanan layanan transportasi Gojek yang akan muncul bahkan sejak pemesanan baru di buat. Langkah ini bisa dipelajari dan digunakan dengan meng-klik tombol Tombol Perangkat Keamanan Gojek berbentuk perisai hijau di halaman perjalanan. Di dalamnya terdapat seluruh informasi dan fitur terkait keamanan mulai dari informasi asuransi perjalanan, fitur bagikan perjalanan, fitur tombol darurat serta pilihan untuk memberikan masukan pelayanan.” Gojek juga terus memperkuat penindakan dan aturan dan SOP yang ketat hingga mendorong edukasi multipihak untuk menciptakan keamanan yang komprehensif. “Kami berkomitmen merespon laporan keamanan dengan sigap untuk memberikan rasa tenang bagi pelanggan dan mitra. Baik mitra atau pengguna yang terbukti melakukan pelanggaran akan dikenakan penindakan yang tegas, berupa pemblokiran permanen dari ekosistem Gojek hingga pelaporan ke ranah hukum. Lebih lanjut, bersama berbagai pihak, kami turut berfokus untuk meningkatkan pengetahuan publik, mitra driver, maupun Tim Unit Darurat Gojek, untuk bergerak bersama-sama membangun budaya aman,” tutup Rubi. Tentang Gojek Gojek adalah unit bisnis on-demand service dari grup GoTo atau PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (BEI: GOTO) pelopor model ekosistem multi-layanan, termasuk transportasi, pengiriman makanan, logistik, dan lainnya. Gojek didirikan dengan prinsip memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar.
Perusahaan ini didirikan tahun 2010 dengan fokus pada layanan kurir pengantaran barang dan transportasi roda dua, sebelum meluncurkan aplikasi pada 2015 di Indonesia. Sejak itu, Gojek berkembang menjadi platform on-demand terkemuka di Indonesia dengan penambahan wilayah operasi di Vietnam dan Singapura. Saat ini, Gojek memiliki lebih dari 2,7 juta mitra driver. Gojek merupakan bagian dari GoTo Group, ekosistem digital terbesar di Indonesia, yang terdiri dari Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Gojek berkomitmen selalu menghadirkan solusi guna memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat sehari-hari, sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: Jurus Jitu Emak Hemat, Gojek Siasati Meningkatnya Pengeluaran di Momen Ramadan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti