JAKARTA. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah ada di depan mata. Rencananya di akhir tahun 2015 MEA akan resmi dimulai. Secara bertahap, Asean sepakat untuk menghilangkan semua peraturan non tariff barrier dan mengimplementasikannya secara menyeluruh di tahun 2020. Kelak dalam masyarakat ini, perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja ahli akan dibebaskan. Tapi tak banyak yang bisa membayangkan seperti apa bentuk MEA itu nanti. Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian di masing-masing negara. Berdasarkan riset yang dilakukan Economist Intelligence Unit, penggunaan fasilitas Free Trade Agreement sangat rendah. Walau sudah ada perjanjian dagang bebas antar Negara Asean, rata-rata hanya 26% eksportir yang mempergunakannya. Para eksportir itu menilai rumitnya perjanjian membuat mereka enggan memanfaatkannya (48%), tidak membuka akses pasar yang baru (35%), kurangnya pakar internal (34%), pasar tidak menarik (33%), dan beberapa alasan lainnya termasuk eksportir yang melihat manfaat yang mereka peroleh tidak sepadan dengan kesulitan yang harus dilalui.
Marie: Tantangan utama MEA adalah pendidikan
JAKARTA. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah ada di depan mata. Rencananya di akhir tahun 2015 MEA akan resmi dimulai. Secara bertahap, Asean sepakat untuk menghilangkan semua peraturan non tariff barrier dan mengimplementasikannya secara menyeluruh di tahun 2020. Kelak dalam masyarakat ini, perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja ahli akan dibebaskan. Tapi tak banyak yang bisa membayangkan seperti apa bentuk MEA itu nanti. Bagaimana dampaknya terhadap perekonomian di masing-masing negara. Berdasarkan riset yang dilakukan Economist Intelligence Unit, penggunaan fasilitas Free Trade Agreement sangat rendah. Walau sudah ada perjanjian dagang bebas antar Negara Asean, rata-rata hanya 26% eksportir yang mempergunakannya. Para eksportir itu menilai rumitnya perjanjian membuat mereka enggan memanfaatkannya (48%), tidak membuka akses pasar yang baru (35%), kurangnya pakar internal (34%), pasar tidak menarik (33%), dan beberapa alasan lainnya termasuk eksportir yang melihat manfaat yang mereka peroleh tidak sepadan dengan kesulitan yang harus dilalui.