KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (
MARK), emiten produsen cetakan sarung tangan siap melanjutkan tren positif kinerja keuangannya pada tahun 2022. Sebagaimana yang diketahui, penjualan MARK meroket 111,07%
year on year (yoy) menjadi Rp 1,19 triliun pada akhir tahun 2021. Di saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MARK melesat 172% (yoy) menjadi Rp 392,15 miliar. Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh menyatakan, secara umum prospek bisnis cetakan sarung tangan yang dijalani MARK masih cukup baik, walau harus diakui potensi pertumbuhan kinerja perusahaan ini tidak akan sama seperti tahun lalu.
Manajemen Mark Dynamics Indonesia membidik penjualan sebesar Rp 1,4 triliun pada tahun ini. "Target laba bersih kami di tahun ini sebesar Rp 450 miliar," imbuh Ridwan, Senin (28/3).
Baca Juga: Penjualan Mark Dynamics Indonesia (MARK) Menembus Rp 1,19 Triliun di 2021 Optimisme MARK didukung oleh kontrak penjualan cetakan sarung tangan yang sebagian sudah diperoleh perusahaan tersebut sejak tahun kemarin. Untuk memenuhi target kinerja di tahun ini, MARK fokus untuk terus melakukan efisiensi dalam proses produksi, penguatan aspek riset dan pengembangan untuk menjaga kualitas produk yang sesuai keinginan pelanggan, serta konsisten melakukan penetrasi pasar. Ridwan melanjutkan, Mark Dynamics Indonesia akan tetap memperkuat penjualan cetakan sarung tangan ke pasar ekspor pada tahun ini. Permintaan ekspor produk tersebut diperkirakan masih akan terus bertumbuh. Perusahaan tersebut juga tidak mengalami gangguan terkait isu kelangkaan kontainer sampai saat ini. "Ekspor produk cetakan sarung tangan kami masih tetap dominan, di mana komposisi penjualannya mencapai 95%," ungkap dia. Mengutip laporan keuangan, pada tahun lalu penjualan ekspor MARK menyentuh Rp 1,02 triliun. Adapun penjualan lokal MARK tercatat sebesar Rp 171,14 miliar di tahun yang sama.
Dalam catatan Kontan, sebagian besar ekspor produk buatan Mark Dynamics Indonesia ditujukan ke Malaysia. Selain itu, emiten tersebut juga melakukan ekspor ke Thailand, Vietnam, dan China. Sekadar informasi, keempat negara tersebut merupakan pemegang pangsa pasar sarung tangan global, terutama sarung tangan kesehatan. Bahkan, Malaysia memiliki pangsa pasar sarung tangan kesehatan mencapai 65%. Di luar itu, MARK juga memperlebar pangsa pasar penjualan ekspor ke kawasan India, Afrika, dan Amerika. Sedangkan di dalam negeri, penjualan MARK terhitung mini lantaran Indonesia bukan pemain utama di industri sarung tangan. Manajemen Mark Dynamics Indonesia nampaknya tidak jor-joran pada tahun 2022. Terbukti, total
capital expenditure (capex) atau belanja modal Mark Dynamics Indonesia di tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp 20 miliar. "Penggunaan dana ini untuk mengoptimalkan mesin produksi," terang Ridwan.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) Targetkan Bisnis Tumbuh 30% Tahun Ini Pada 2021, Mark Dynamics Indonesia memang cukup ekspansif berkat keberadaan proyek pembangunan pabrik cetakan sarung tangan ketiga di Tanjung Morowa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pabrik cetakan sarung tangan Mark Dynamics Indonesia telah rampung pada bulan Mei tahun lalu. Kehadiran pabrik anyar ini mampu menambah kontribusi produksi cetakan sarung tangan Mark Dynamics Indonesia sebesar 500.000 unit per bulan. Alhasil, total produksi cetakan sarung tangan di seluruh pabrik perusahaan ini dapat mencapai 2 juta unit per bulan. Pihak Mark Dynamics Indonesia pun harus merogoh kocek investasi sekitar Rp 150 miliar untuk membangun pabrik tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari