KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada acara Meta Connect baru-baru ini, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menarik perhatian dengan mengenakan kaos hitam dengan frasa Latin yang cukup mencolok: "AUT ZUCK AUT NIHIL." Frasa ini, yang merupakan permainan kata dari ungkapan Latin terkenal "aut Caesar aut nihil," secara harfiah berarti "antara Zuck atau tidak ada sama sekali." Penampilan ini mengundang pertanyaan mengenai arti dari frasa tersebut serta alasan di balik pilihan pakaian unik Zuckerberg.
Frasa Latin: Apa Arti dan Relevansinya?
Frasa "aut Caesar aut nihil" merupakan ungkapan Latin yang berarti "entah menjadi Kaisar atau tidak ada sama sekali." Ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan sikap ambisius dan tidak kenal kompromi, yang mencerminkan gagasan tentang mengejar kesuksesan atau kekuasaan tanpa ruang untuk kegagalan.
Baca Juga: Miliarder Ini Lepas Saham Nvidia Besar-besaran, Ada Sinyal Apa? Zuckerberg, melalui permainan kata dengan namanya, mengubah frasa tersebut menjadi "AUT ZUCK AUT NIHIL," yang dapat diartikan sebagai "antara Zuckerberg atau tidak ada." Frasa ini bisa ditafsirkan sebagai pernyataan kepercayaan diri yang kuat, bahwa dirinya adalah figur yang dominan dan signifikan di dunia teknologi. Pilihan Zuckerberg untuk mengenakan kaos ini bukan hanya sekadar gaya fesyen, melainkan mencerminkan pandangannya tentang peran dirinya dalam dunia teknologi global. Sebagai pendiri salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Meta (sebelumnya Facebook), Zuckerberg seolah ingin menyampaikan bahwa dirinya adalah pemimpin yang tidak tergantikan, sebagaimana Caesar dalam sejarah Romawi.
Ketertarikan Zuckerberg pada Sejarah Romawi
Mark Zuckerberg dikenal sebagai sosok yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap sejarah Romawi. Bukti nyata dari minat ini terlihat dari nama anak-anaknya, yang terinspirasi dari nama kaisar Romawi. Selain itu, pada ulang tahunnya yang ke-40, Zuckerberg juga pernah mengenakan kaos dengan frasa Latin lain, "Carthago delenda est," yang berarti "Carthage harus dihancurkan." Ungkapan ini merujuk pada seruan dalam sejarah Romawi untuk menghancurkan kota Carthage, yang menjadi musuh utama Romawi dalam Perang Punisia.
Baca Juga: Kunci Sukses Mark Zuckerberg Masuk Anggota Klub US$200 Miliar Ketertarikan Zuckerberg pada sejarah Romawi dapat dilihat sebagai refleksi dari ambisi dan pemikirannya yang strategis dalam membangun imperium teknologi global. Sejarah Romawi, khususnya mengenai para pemimpin dan strategi militernya, menawarkan banyak pelajaran tentang kepemimpinan, kekuasaan, dan ambisi, yang mungkin menginspirasi Zuckerberg dalam menjalankan perusahaannya.
Evolusi Gaya Pakaian Zuckerberg
Penampilan Zuckerberg di acara Meta Connect bukanlah pertama kalinya ia mengenakan kaos dengan frasa Latin. Di masa lalu, ia sering terlihat dengan pakaian sederhana seperti hoodie atau kaos abu-abu polos, yang menjadi ciri khasnya selama bertahun-tahun.
Namun, dalam beberapa waktu terakhir, tampaknya Zuckerberg mulai bereksperimen dengan gaya berpakaian yang lebih mencolok, seperti yang terlihat dari kaos-kaos berpesan yang ia kenakan.
Baca Juga: Masuk Tiga Miliarder Teratas di Dunia, Segini Kekayaan Mark Zuckerberg Perubahan gaya ini mungkin mencerminkan evolusi pribadinya sebagai salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh di dunia. Jika sebelumnya Zuckerberg lebih memilih gaya kasual yang cenderung tidak menonjol, kini ia tampaknya ingin menyampaikan pesan yang lebih kuat dan pribadi melalui pakaiannya. Kaos dengan frasa Latin seperti "AUT ZUCK AUT NIHIL" bukan hanya pernyataan fesyen, melainkan juga simbol dari pandangannya terhadap kekuasaan dan perannya di dunia.
Editor: Handoyo .