KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook sekaligus CEO Meta Platforms, telah menjadi miliarder termuda dalam sejarah modern dengan kekayaan mencapai lebih dari US$ 211 miliar atau sekitar Rp 3.307 triliun (kurs Rp 15.675). Saat ini, seperti dikutip dari
Nairametrics.com, Senin (7/10) Zuckerberg menempati posisi kedua dalam daftar orang terkaya di dunia, setelah Elon Musk yang memiliki kekayaan sebesar US$ 263 miliar. Kekayaan Zuckerberg melonjak setelah saham Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads, meningkat secara signifikan.
Baca Juga: Masuk Klub US$ 200 miliar, Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Kedua dibawah Musk Pada tahun 2024, saham Meta telah naik lebih dari 72%, dengan penutupan terbaru pada angka US$ 595,94. Dengan peningkatan ini, valuasi pasar Meta mencapai US$ 1,5 triliun, mencerminkan keyakinan pasar terhadap masa depan bisnis dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang dipimpin oleh perusahaan tersebut. Zuckerberg juga berhasil melampaui dua miliarder terkenal lainnya, yaitu Bernard Arnault dari Prancis (US$ 193 miliar) dan Jeff Bezos (US$ 209 miliar). Sumber utama kekayaan Zuckerberg berasal dari saham Meta yang terus menunjukkan tren positif. Pada kuartal terakhir, Meta melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 22% atau senilai US$ 39 miliar. Ini menandai keempat kalinya secara berturut-turut Meta berhasil mencatatkan peningkatan penjualan kuartalan di atas 20%. Kesuksesan ini sebagian didorong oleh perkembangan AI generatif, yang meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Baca Juga: Bernard Arnault Geser Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia Namun, Meta juga menghadapi ketergantungan yang semakin besar pada pengiklan asal Tiongkok, seperti Temu dan Shein, yang menyumbang sekitar 10% dari pendapatan tahunan Meta. Para pengiklan ini menghabiskan sekitar US$ 800 juta per kuartal untuk beriklan di Facebook dan Instagram. Meskipun begitu, ada kekhawatiran bahwa pengeluaran iklan dari pengiklan ini mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Dalam acara Meta Connect 2024 pada 25 September, Zuckerberg mengungkapkan optimisme terkait perkembangan Meta AI, yang diprediksi akan melampaui penggunaan asisten virtual lainnya di seluruh dunia.
Baca Juga: Geser Bernard Arnault, Kini Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya ke-3 di Dunia Zuckerberg juga menyebutkan bahwa platform Meta hampir mencapai 500 juta pengguna aktif bulanan di Uni Eropa, meskipun belum diluncurkan di beberapa negara besar. Selain Zuckerberg, beberapa miliarder teknologi lainnya juga mengalami lonjakan kekayaan pada tahun 2024. Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle, dan Jensen Huang, CEO Nvidia, masing-masing mencatatkan peningkatan kekayaan bersih sebesar US$ 55,9 miliar dan US$ 63,5 miliar.
Editor: Noverius Laoli