KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms Inc, sedang mengubah portofolio investasinya dengan menjual rumah senilai US$ 29,6 juta di Woodside, California, demi sebuah kapal pesiar mewah senilai US$ 300 juta.

Penjualan rumah megah Zuckerberg di Woodside, yang baru saja dibelinya pada Desember 2021, menandai perubahan besar dalam kepemilikan aset real estatnya. 

Rumah yang berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar ini hanyalah salah satu dari banyak rumah yang dimiliki Zuckerberg, yang jumlahnya mencapai sekitar 10 tempat tinggal di seluruh California, disertai dengan lahan seluas 1.400 hektar di Hawaii.

Baca Juga: Geser Bernard Arnault, Kini Jeff Bezos Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia

Namun, daripada memangkas portofolionya, Zuckerberg justru meningkatkan gaya hidupnya dengan memilih untuk memiliki kapal pesiar mewah senilai US$ 300 juta. Kapal ini, yang dilengkapi dengan kapal pendamping senilai US$ 30 juta, meningkatkan status Zuckerberg di kalangan miliarder.

Zuckerberg resmi mengakuisisi kapal pesiar tersebut pada awal Maret saat ia sedang berada di Belanda, dan kapal itu kemudian melakukan debutnya pada tanggal 20 Maret di Port Everglades di Fort Lauderdale, Florida.

Dengan kekayaan bersih Zuckerberg yang mencapai US$ 178,6 miliar, ia saat ini menempati peringkat keempat dalam daftar orang terkaya di dunia.

Meskipun pengeluarannya terbilang besar, pembelian kapal pesiar ini hanya sebagian kecil dari kekayaan Zuckerberg yang terus berkembang, dengan peningkatan sebesar US$ 28,1 miliar setelah kesuksesan Meta yang baru-baru ini melebihi harapan Wall Street.

Baca Juga: Saat Mark Zuckerberg Berusaha Kejar Permainan Kapal Pesiar Jeff Bezos

Selain itu, dengan pengumuman Meta mengenai dividen triwulanan, Zuckerberg, yang memegang 350 juta saham, mengharapkan pembayaran dividen tahunan sekitar US$ 700 juta sebelum pajak.

Perlu dicatat bahwa pembayaran tersebut hanya berasal dari dividen dan tidak termasuk kompensasi Zuckerberg. Pada tahun 2022, total kompensasi Zuckerberg mencapai US$ 27,1 juta, termasuk biaya keamanan pribadi dan gaji pokok sebesar US$ 1, menurut pengajuan. 

Namun, informasi mengenai kompensasinya pada tahun 2023 belum dirilis.

Editor: Noverius Laoli