Market cap tipis, beberapa saham jadi penopang indeks sektoral Q1 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal 1 2019, beberapa saham sukses menjadi penopang penggerak indeks sektor masing-masing. Di mana, rata-rata saham penopang sektor tersebut justru emiten yang memiliki kapitalisasi pasar yang tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil rangkuman Kontan.co.id, indeks sektoral yang bergerak paling kuat dalam tiga bulan terakhir yakni sektor infrastruktur, utilitas dan infrastruktur yang menguat 10,50%, disusul sektor keuangan naik 8% dan indeks perdagangan, servis dan investasi 5,05%.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, kebanyakan dari saham-saham penggerak sektor di kuartal 1 2019 memiliki kapitalisasi pasar yang kecil. Sayangnya, tidak semua saham bisa dilirik investor.


"Kebanyakan yang bisa naik kencang memang market cap kecil, karena akan lebih mudah untuk mengangkat harganya," kata Yaki kepada Kontan.co.id, Senin (1/4).

Menurutnya, beberapa saham memiliki fundamental yang baik meskipun, seperti halnya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON, anggota indeks Kompas100 ini), PT Timah Tbk (TINS, anggota indeks Kompas100 ini), PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).

"Beberapa saham lainnya juga menguat terkait aksi korporasi, seperti FREN, ASSA dan BNLI. Selebihnya volatile saja," ungkapnya.

Untuk itu, Yaki beluym bisa merekomendasikan saham saham penggerak sektor tersebut kepada investor untuk jangka panjang. Ini karena, apabila saham tersebut tidak memiliki fundamental yang baik akan sulit bertahan di jangka panjang.

"Potensi sustain pasti akan rendah sekali jika tidak dibarengi dengan kinerja yang baik dan atau aksi korporasi dari si emiten tersebut," jelasnya.

Untuk itu, investor disarankan hanya untuk trading, dan memperhatikan fundamental emiten secara seksama jika ingin masuk untuk jangka panjang. Saham-saham yang masih direkomendasikan untuk trading seperti WEGE, WTON, TINS, CAMP, WIIM, FREN, ASSA dan BNLI.

"Beberapa saham masih memiliki potensi upside yang menarik. Beberapa lainnya sudah jenuh," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto