KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membukukan marketing sales Rp 1,26 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut turun 4,2% dibanding periode sama tahun lalu.

Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas dalam riset 17 Oktober 2017 menyebutkan, pelemahan marketing sales ASRI masih sejalan dengan perkiraannya. Angka tersebut telah mencapai 25,2% dari target marketing sales ASRI 2017 sebesar Rp 5 triliun serta mencerminkan 36% dari target Samuel Sekuritas. "Di sisa tiga bulan terakhir tahun ini, marketing sales ASRI kami perkirakan akan didorong oleh penjualan komersial, sekaligus menjadi penolong potensi berlanjutnya penurunan segmen perumahan," tulisnya.

Tren perubahan kontribusi marketing sales ASRI juga sejalan dengan perkiraan Akhmad. Sejak 2015 hingga 2016, segmen perumahan memang mengalami kenaikan tajam. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan perumahan kembali meningkat dan memberi kontribusi 22,83% terhadap total angka marketing sales, lebih tinggi dibanding kontribusi pada periode sama 2016 yang hanya 2,1%.

Di sisi lain, segmen komersial yang memberi kontribusi lebih besar menurut Akhmad masih akan mencatat lonjakan marketing sales hingga akhir tahun. Profil pembayaran dengan menggunakan kredit dari perbankan tercatat naik dari 30% tahun 2015 menjadi 43% pada tahun 2016 dan kembali naik menjadi 58% hingga September 2017. "Hal ini akan menjadi katalis tambahan di tengah suku bunga KPR yang tetap berada pada low single digit," imbuhnya.

Lalu angka backlog proyek residensial yang masih mencukupi, dengan nilai penjualan rata-rata terjangkau menjadi kombinasi positif dan berpotensi mendorong naiknya porsi pra penjualan ASRI tahun depan.

Akhmad merekomendasikan beli saham ASRI dengan target harga yang direvisi naik menjadi Rp 448 per saham dari target sebelumnya Rp 390 per saham. Ekspektasi stabilnya segmen komersial dan potensi kenaikan permintaan segmen perumahan menjadi katalis positif bagi ASRI. Hari ini, harga saham ASRI turun 2,54% menjadi Rp 384 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati