KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) mencetak kinerja pra penjualan (
marketing sales) yang apik di 2023, sebesar Rp 9,5 triliun. Tren pertumbuhan kinerja BSDE diproyeksikan berlanjut, meskipun akan terbatas seiring dengan capaian
high base tahun lalu. Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, kinerja apik
marketing sales BSDE didorong oleh penjualan lahan
joint venture (JV) dan hasil JV di kuartal IV 2023. Salah satu JV yang dilakukan BSDE adalah bersama Astra Property dan Hongkong Land dengan membentuk Ruby Karya Sejahtera (RKS). Namun, dengan tingginya capaian tahun lalu, Jono memperkirakan pertumbuhan
marketing sales BSDE akan mengalami perlambatan.
"Tahun 2023 sudah
high-base jadi mungkin tahun ini akan tumbuh di 0%-5%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).
Baca Juga: Marketing Sales Bumi Serpong Damai (BSDE) Lebihi Target, Cek Rekomendasi Analis Head of Research Maybank Sekuritas Jeffrossenberg Chen Lim dan William Jefferson memaparkan bahwa BSDE mencetak
marketing sales sebesar Rp 2,8 triliun pada kuartal IV 2023. Capaian itu tumbuh 32% secara kuartalan (QoQ) dan 32% secara tahunan (YoY). JV bersama Astra menyumbang Rp 1,9 triliun pada pra-penjualan. "Dengan rekam jejak JV yang sukses, BSDE telah menarik perhatian para pengembang ternama untuk membantu meningkatkan prapenjualan mereka dan mempercepat proses monetisasi
landbank yang tersisa," katanya. Untuk tahun ini, Maybank Sekuritas memproyeksikan
marketing sales BSDE sebesar Rp 9,3 triliun. Meskipun memang, mereka akan kembali menghitung atas hasil capaian tahun 2023. Secara umum, Jeffrossenberg menilai BSDE menciptakan penarik keramaian untuk menarik lebih banyak pengunjung. Misalnya dengan adanya kebun binatang kota, berbagai fasilitas, dan fasilitas hiburan yang akan segera hadir. BSDE juga menargetkan kota mandiri ini untuk menjadi daya tarik wisata. "Hal ini dapat meningkatkan nilai tanah di sekitarnya yang dapat meningkatkan rata-rata harga jual (ASP)," katanya.
Baca Juga: Saham IDX High Dividend 20 Tak Selalu Punya Yield Tinggi, Cermati Rekomendasi Berikut Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh menambahkan, dari industri properti, ia menilai
marketing sales yang stabil di kuartal IV 2023 sebagai hal yang positif di tengah tantangan likuiditas yang ketat dan daya beli masyarakat yang secara umum masih lemah. Ismail memperkirakan prospek yang lebih cerah untuk tahun ini, didukung oleh kelanjutan stimulus LTV dan PPN dari pemerintah. "Risiko penurunan yang mungkin terjadi berasal dari penundaan pembelian properti komersial karena perilaku
wait and see di tahun pemilu," katanya.
Editor: Tendi Mahadi