Marketing sales diproyeksi pulih, simak rekomendasi Bekasi Fajar Industrial (BEST)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mencatatkan kerugian bersih inti yang lebih rendah meskipun pendapatannya lebih rendah. Di semester satu, kerugian bersih inti yang dicatatkan BEST sebanyak Rp 27 miliar, atau turun 54% secara quarter on quarter (qoq) dan turun 12% secara year on year (yoy).

Kerugian bersih yang dicatatkan BEST sebanyak Rp 54 miliar atau naik 856% secara qoq dan turun 76% secara yoy. Analis BRI Danareksa Victor Stefano dalam risetnya yang dirilis pada 11 Mei menyatakan bahwa kerugian dicatatkan karena tidak membukukan penjualan lahan industri.

Akan tetapi, menurutnya dengan BEST yang mampu membukukan kerugian yang lebih rendah karena mengurangi beban biaya operasional dan beban bunga selama kuartal satu.


Dengan catatan biaya operasi turun 21% secara qoq dan 16% secara yoy menjadi Rp 21 miliar. Sementara itu beban bunga turun 22% secara qoq dan 38% secara yoy.

Baca Juga: Menakar Prospek Kinerja Keuangan Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Tahun Ini

Selama pandemi Covid-19 BEST telah membatasi penjualan lahan industri. Akan tetapi, pada kuartal satu 2021, BEST tidak mencatatkan penjualan lahan industri yang menyebabkan berlanjutnya kerugian bersih secara triwulan.

Kombinasi antara pendapatan yang stabil dari biaya pemeliharaan dan pendapatan yang lebih rendah dari hotel dan bisnis lainnya, membuat BEST hanya mencatatkan penurunan pendapatan sebanyak 9% secara qoq dan 32% secara yoy menjadi Rp 36 miliar.

BEST saat ini mengamankan penjualan pemasaran pertamanya sejak pandemi Covid-19, walaupun lahan yang dijual cukup kecil hanya 0,5 ha di kuartal satu 2021 untuk sektor yang terkait dengan otomotif.

Harga jual rata-rata (ASP) masih berada di level Rp 3 juta per meter persegi. Victor memperkirakan BEST akan meraup marketing sales sebesar Rp 348 miliar di tahun 2021 yang berasal dari 12 ha penjualan lahan industri dengan ASP Rp 2,9 juta per meter persegi.

Victor melihat walaupun BEST tidak berkinerja baik selama pandemi Covid-19, karena membatasi kliennya untuk melakukan transaksi, diharapkan pemulihan dapat terjadi di semester satu 2021. Dibarengi dengan pembatasan mobilitas yang lebih longgar secara global.

Victor mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 230 per saham.

Selanjutnya: Kinerja Bekasi Fajar Industrial (BEST) diprediksi membaik, simak rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli