KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan prapenjualan atau
marketing sales sejumlah emiten properti tumbuh positif pada semester I 2024. PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) misalnya, mencatatkan pendapatan
marketing sales Rp 1,7 triliun hingga 30 Juni 2024. Pendapatan prapenjualan ini naik dari raihan di semester I 2023 yang sebesar Rp 1,6 triliun. Corporate Secretary Summarecon, Agung Jemmy Kusnadi, mengatakan, raihan
marketing sales per Juni 2024 itu setara dengan 34% dari target SMRA di tahun 2024 yang sebesar Rp 5 triliun.
“Dari raihan tersebut, mayoritas masih berasal dari produk rumah tapak,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/7).
Baca Juga: Penjualan Rumah Dominasi Marketing Sales, Intip Rekomendasi Saham Summarecon (SMRA) Demikian juga dengan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (
PANI) yang mencatatkan
marketing sales Rp 3,3 triliun di semester I 2024, setara dengan 60% dari target di tahun 2024 yang sebesar Rp 5,5 triliun. Raihan marketing sales PANI di periode ini tumbuh 191% dari semester I 2023. Hal yang sama juga dialami PT Metropolitan Land Tbk (
MTLA) yang mencatatkan
marketing sales Rp 820 miliar hingga semester I-2024, setara dengan 43% dari target di tahun 2024 yang sebesar Rp 1,9 triliun. Persentase kenaikan
marketing sales di semester I 2024 sekitar 8% secara tahunan alias year on year (YoY). Director Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, kenaikan raihan
marketing sales diharapkan bisa turut mengerek pendapatan para emiten properti. Namun, perlu diperhatikan juga sistem pembayaran yang digunakan mayoritas para customer, apakah via kredit pemilikan rumah (KPR) atau tunai.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Catat Marketing Sales Rp 1,49 Triliun per Mei 2024 “Untuk tren
marketing sales di tahun ini, harapannya bisa lebih baik. Sebab, mulai meningkatnya kebutuhan akan properti, terutama untuk rumah tapak dan apartemen,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/7). Reza melihat, masing-masing emiten properti harus mempunyai varian produk yang berbeda-beda. Hal ini ditujukan untuk menambah diversifikasi produk yang dapat meningkatkan pendapatan. “Prospek kinerja emiten yang punya proyek di IKN pun bakal bagus, mengingat proyek ini sudah ditetapkan pemerintah dan diincar para pengusaha properti,” paparnya. Reza pun merekomendasikan beli untuk BSDE, LPKR, DILD, dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 1.190 per saham, Rp 73 per saham, Rp 202 per saham, dan Rp 650 per saham.
Baca Juga: Prospek Investasi di Kabupaten Tangerang Usai Akses Baru ke Tol Tangerang Dibangun Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham MTLA berada di level support Rp 384 per saham dan
resistance Rp 460 per saham. William pun merekomendasikan
speculative buy untuk MTLA dengan target harga di Rp 460 per saham. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham PANI berada di level support Rp 5.500 per saham dan resistance di Rp 5.700 per saham. Herditya pun merekomendasikan
speculative buy untuk PANI dengan target harga di Rp 5.750 - Rp 5.825 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli