Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan peningkatan angka pra penjualan (marketing sales) di sepanjang semester II 2020.

Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka Mulyadi Suganda mengatakan, KIJA mencatatkan perolehan marketing sales sekitar Rp 644 miliar di sepanjang paruh kedua tahun 2020, meningkat  sekitar 2,5 kali lipat dibanding perolehan marketing sales KIJA dibanding semester sebelumnya.

Sebanyak 66,5% dari perolehan tersebut disumbang oleh marketing sales dari produk industri berupa (tanah matang atau tanah dan bangunan pabrik), sedang sisanya berasal dari segmen perumahan/komersial dan lain-lain.


Sebagai pembanding, KIJA mencatatkan marketing sales sekitar Rp 255 miliar pada sepanjang paruh pertama tahun lalu. Secara terperinci, perolehan marketing sales tersebut berasal  dari marketing sales produk industri dengan porsi 36% serta segmen perumahan/komersial dan lainnya dengan porsi sekitar 64%.

Baca Juga: Simak rekomendasi emiten kawasan industri berikut

“Pencapaian ini (kenaikan marketing sales di semester 2) terutama didorong oleh penjualan kawasan industri di Kendal dan Cikarang serta suksesnya peluncuran proyek residensial di Cikarang,” kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Kamis (11/2).

Selain mengejar pendapatan dari segmen produk industri, KIJA memang telah menambah portofolio produknya di segmen perumahan/komersial. Pada September 2020 lalu, KIJA meluncurkan Cluster Rotterdam di Cikarang untuk memenuhi kebutuhan hunian di masa pandemi Covid-19.

Pada klaster tersebut, KIJA menjual rumah tapak dengan luas bangunan 36 m2 - 54 m2 dan luas tanah 30 m2-45 m2. Produk rumah tapak di Cluster Rotterdam dijual pada rentang harga Rp 380 juta - Rp 570 juta.

Dengan adanya perolehan di semester kedua, maka akumulasi marketing sales KIJA di sepanjang tahun 2020 mencapai sekitar Rp 899 miliar. Mulyadi mengakui, perolehan marketing sales di sepanjang tahun 2020 memang baru setara 54% dari capaian marketing sales tahun 2019, namun tren pertumbuhan secara semesteran yang didapat membuat KIJA optimistis untuk mengejar pertumbuhan marketing sales di tahun 2021.

Terlebih, beberapa hal seperti misalnya program vaksinasi serta adanya produk hukum Omnibus Law diharapkan dapat menjadi katalis yang memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Strategi KIJA, KIJA akan berupaya melayani konsumen secara optimal dan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, baik pada segmen industri di lini usaha kawasan industri maupun untuk segmen usaha residensial komersial.

Selain itu, KIJA juga akan menerapkan strategi pemasaran dengan pola baru  untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Caranya, KIJA bakal mengembangkan penjualan secara online dan bekerja sama dengan agen properti.

KIJA juga masih berencana meluncurkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen serta memberikan insentif harga khusus dan penyesuaian skema pembayaran. Hanya saja, Mulyadi tidak merinci detail produk baru yang dimaksud.

Berdasarkan segmentasi geografisnya, KIJA bakal fokus menyasar pasar domestik menimbang sulitnya melakukan perjalanan luar negeri di tengah situasi pandemi. Meski begitu, KIJA akan tetap melakukan komunikasi dan memberikan perkembangan situasi pandemi di Indonesia kepada calon investor di luar negeri.

“Untuk target marketing sales 2021 belum dapat disampaikan saat ini, namun tentunya target 2021 akan lebih baik dari pencapaian/realisasi tahun sebelumnya di mana tren pertumbuhan permintaan menguat di semester kedua tahun 2020 dan diharapkan berlanjut pada tahun 2021,” imbuh Mulyadi.

Selanjutnya: Tambah lahan, Jababeka (KIJA) anggarkan belanja modal sekitar Rp 200 miliar tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat