Marketing sales KIJA baru 33,5% dari target



JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) baru membukukan marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 470 miliar di semester I 2016. Pencapaian itu masih sekitar 33,5% dari target yang dipatok sepanjang tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun.

Perolehan marketing sales tersebut masih turun 7% dibanding periode yang sama tahun 2015 dengan jumlah Rp 506 miliar.

Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda mengatakan, perusahaan masih akan tetap mempertahankan target marketing sales tahun ini, lantaran permintaan yang masih kuat di Cikarang dan Kendal, terutama lahan industri.


"Target pra penjualan di Cikarang ditargetkan Rp 1,15 triliun dan di Kendal Rp 250 miliar," katanya dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia.

Muljadi bilang, marketing sales dari lahan industri diakui berpotensi lebih cepat sebagai pendapatan secara akuntansi pada buku tahun 2016. Oleh karena itu peningkatan pra penjualahan lahan industri dapat mengimbangi penurunan pendapatan dari segmen tenaga listrik yang diperkirakan turun tahun ini.

Muljadi mengatakan, terjadi kebocoran dalam boiler bank pada salah satu heat recovery steam generator (HRSG) pada bisnis tenaga listrik yang ditemukan di kuartal II lalu. HRSG tersebut merupakan peralatan utama yang terintegrasi dari pembangkit listrik tenaga uap yang berfungsi dalam proses menghasilkan listrik.

Kebocoran tersebut akan mempengaruhi pendapatan perseroan dari sektor listrik. Pasalnya KIJA harus mengganti seluruh tabung pada boiler yang terdiri dari 720 tabung agar mencegah masalah di masa depan. Perbaikan ini diperkiraan baru akan selesai pada akhir Agustus 2016.

Muljadi bilang, kejadian tersebut akan menyebabkan hilangnya pendapatan dan penurunan margin pada segmen tenaga listrik. Di samping itu, penguatan nilai tukar rupiah turut mengakibatkan turunnya pendapatan listrik mengingat tarifnya dikenakan dalam dollar AS.

Ia memperkirakan, total pendapatan listrik tahun 2016 akan turun menjadi Rp 1,3 triliun dari target sebelumnya Rp 1,6 triliun, dan margin turun menjadi 10% dari target 15 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini