Marketing sales MDLN melesat di kuartal I 2015



JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2015, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) berhasil mengantongi marketing sales atau pra penjualan senilai Rp 1,46 triliun. Pencapaian ini tumbuh 206 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 476,5 miliar.

Sementara, jika dibanding target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 5,4 triliun, pengembang Jakarta Garden City ini telah merealisasikan 27% target marketing salesnya.

Cuncun Widjaja, Sekretaris perusahaan MDLN mengatakan kontribusi terbesar marketing sales bersumber dari penjualan lahan industrial yakni sebesar Rp 949 miliar atau berkontribusi sebesar 65%. “ Ini berasal dari penjualan lahan industrial di Cikande, Serang,” ungkap Cuncun pada KONTAN, Kamis (9/4).


Cuncun tak bersedia menyebut berapa luas penjualan lahan tersebut. Namun yang pasti, emiten properti ini menargetkan bisa menjual lahan seluas 145 Hektare (ha) tahun 2015 atau naik 45% dari tahun sebelumnya.

Sementara 35% atau sekitar Rp 511 miliar disumbang dari proyek residential di Jakarta Garden City, salah satunya dari dari kluster Lasein yang diluncurkan pada Maret lalu. Kluster ini terdiri dari 428 unit rumah dan dibanderol dengan harga Rp 1,45 miliar per unit.

Kluster Lasein merupakan bagian dari pengembangan dari kawasan Jakarta Garden City yang berada di cakung Jakarta Timur. Tahun ini, MDLN menargetkan akan meluncurkan lima kluster baru di kawasan tersebut. Kelimanya diharapkan bisa berkontribusi 20-25% terhadap target marketing sales 2015.

Cuncun bilang, kluster selanjutnya akan diluncurkan pada Mei. Kluster yang namanya masih dirahasiakan tersebut akan terndiri dari 300 unit.

Sembari menggenjot penjualan lahan, MDLN juga terus melakukan akusisi lahan di Cakande. Selain itu, perseroan juga sedang mengakuisisi lahan di wilayah timur Jakarta. Cuncun masih tetap merahasiakan wilayah rinci dan luas lahan tersebut. Namun yang jelas, saat ini MDLN telah berhasil mengakuisisi 40% lahan dari total akuisisi lahan yang ditargetkan. “60% sisanya akan dilanjutkan sampai tahun 2017,” lanjutnya.

Tahun ini, MDLN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) Rp 1,3 triliun. Sekitar Rp 975 miliar digunakan untuk akuisisi lahan dan sisanya pengembangan lima sampai enam kluster baru di kawasan Jakarta Garden City (JGC).

Sekedar tambahan,Kinerja MDLN sepanjang tahun 2014 mendapat rapor merah. Laba bersih perseroan merosot 70,9% menjadi Rp711,26 miliar lantaran beban yang membengkak. Padahal, pendapatan usahanya naik 53,8% menjadi Rp2,83 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,84 triliun. Hanya saja, beban pokok pendapatan meningkat tajam menjadi Rp1,23 triliun dari tahun sebelumnya Rp511,16 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie