KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pra penjualan sektor properti sepanjang semester I-2021 mencatatkan kinerja yang solid. Hal tersebut terlihat dari kinerja emiten properti di paruh pertama tahun ini. Pengembang residensial dan komersial mencatatkan
marketing sales yang kuat dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) menjadi yang terbaik. BSDE tercatat berhasil membukukan
marketing sales sebesar Rp 4,25 triliun di enam bulan pertama tahun ini. Disusul, oleh PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) dan PT Lippo Karawaci Tbk (
LPKR) dengan
marketing sales, masing-masing sebesar Rp 2,83 triliun dan Rp 2,33 triliun.
Sementara pengembang segmen menengah ke atas seperti PT Intiland Development Tbk (
DILD) dan PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) juga memberikan pertumbuhan pra-penjualan yang memuaskan, masing-masing sebesar Rp 947 miliar dan Rp 820 miliar. Sementara itu, penjualan PT Alam Sutera Realty Tbk (
ASRI) berhasil mencetak
marketing sales sebesar Rp 1,70 triliun.
Baca Juga: Mal di daerah PPKM level 3 diizinkan beroperasi, ini lokasinya Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa dalam risetnya menuliskan, penjualan properti secara agregat berhasil naik 81% secara year on year sepanjang semester I-2021. Adapun, kebanyakan penjualan lebih disokong oleh proyek lama karena pengembang menghadapi keterbatasan dalam memasarkan produk baru seiring adanya PPKM Darurat. “Solidnya penjualan pada paruh pertama didorong oleh adanya pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah yang diberlakukan sejak Maret 2021. Hal ini berdampak positif terutama di pasar residensial,” kata Yasmin dalam risetnya, Jumat (23/7). Bahkan, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang insentif PPN tersebut hingga akhir tahun 2021. Yasmin melihat, seiring pasar perumahan didominasi oleh
end user, sekalipun masih ada kehati-hatian, pembeli akan masih cukup aktif untuk memiliki atau membeli rumah sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, ia memperkirakan, kenaikan penjualan yang tajam akan berlanjut di paruh kedua tahun ini dengan SMRA dan LPKR sebagai penerima manfaat terbesar dari insentif tersebut. “Kami masih mempertahankan rating
overweight untuk sektor properti pada sisa tahun ini, apalagi sebagian besar saham diperdagangkan di bawah harga wajarnya,” imbuh Yasmin. Adapun,
top pick dari Ciptadana Sekuritas untuk sektor ini adalah pengembang perumahan seperti SMRA, LPKR dan BSDE.
Menurut Yasmin, ketiga perusahaan tersebut bisa meluncurkan promosi pemasaran dan peluncuran perumahan baru di paruh kedua tahun ini untuk meningkatkan penjualan. Selain itu, ia melihat akan ada potensi kenaikan persentase KUR dibanding semester I-2021 seiring pelanggan yang memaksimalkan suku bunga yang lebih rendah. Sementara dari sisi risiko, Yasmin melihat jika kasus Covid-19 terus berkepanjangan akan membuat ruang komersial seperti perkantoran dan mall akan menjadi kurang menarik dan menekan segmen
recurring income.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari