Marketing Sales Summarecon (SMRA) Turun di Kuartal I-2022, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil catatkan kinerja yang solid sepanjang kuartal I-2022. Emiten properti ini berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,47 triliun pada tiga bulan pertama di tahun ini. Perolehan tersebut naik 37,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Jika dirinci, pendapatan segmen properti naik 36,1% secara year on year (yoy) dan berkontribusi 69% dari keseluruhan pendapatan SMRA. Sementara segmen properti investasi naik 49,1% yoy. 

“Kenaikan pendapatan dari kedua segmen tersebut mayoritas karena penjualan kavling serta pendapatan mal dan ritel berhasil tumbuh,” tulis analis Samuel Sekuritas Olivia Laura dalam risetnya pada 23 Mei.


Sementara dari sisi bottom line, SMRA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 175 miliar atau naik 367,9% secara yoy dengan besaran Net Profit Margin (NPM) di level 11,9% di kuartal II-2022. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti di Tengah Rilis Kinerja Kuartal Pertama

Olivia mengatakan, pada tahun ini SMRA cenderung mematok kinerja yang cukup moderat. Hal ini tercermin dari target marketing sales yang sebesar Rp 5 triliun, atau 4,8% lebih rendah dari pencapaian marketing sales 2021. 

Menurutnya, moderatnya target kinerja SMRA tidak terlepas dari potensi potensi pertumbuhan daya beli yang terbatas akibat risiko kenaikan tarif PPN, penghentian insentif PPN, dan suku bunga KPR di tahun ini. 

Adapun, pada kuartal I-2022, SMRA mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun atau turun 13% secara yoy. Kendati begitu, raihan tersebut sudah inline dengan target SMRA mengingat sudah  mencapai 29% dari target SMRA di tahun ini. 

Sebagai langkah untuk mendorong penjualan di tahun ini, SMRA berencana meluncurkan dua proyek, yakni, Summarecon Bogor dan kota baru Summarecon Crown Gading. SMRA juga akan membuka Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villagio Jakarta Luxury Outlet di kuartal IV-2022. 

Baca Juga: Pertumbuhan Kinerja Emiten Properti Belum Seragam, Simak Rekomendasi Analis

“Proyeksi kami untuk pertumbuhan pendapatan SMRA di tahun ini cukup moderat, naik 4.8% secara yoy seiring risiko kenaikan tarif PPN, penghentian insentif PPN, serta kenaikan suku bunga KPR. Namun, dengan fokus SMRA pada segmen properti menengah atas, kami yakin dampak kenaikan suku bunga tidak akan terlalu signifikan,” imbuhnya. 

Pada tahun ini, Olivia memproyeksikan SMRA bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 5,83 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 482 miliar. 

Meskipun ada penurunan marketing sales, Olivia masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SMRA karena masih berhasil membukukan kinerja keuangan yang solid. Akan tetapi, ia menurunkan target harga untuk SMRA dari Rp 1.200 menjadi Rp 1.080 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi