BEKASI. Tingginya omzet industri kosmetik dan produk herbal di Indonesia mendorong PT Martina Berto Tbk (MBTO) untuk mengembangkan bisnis jamu dan kosmetik herbalnya. Perseroan menambah satu buah pabrik lagi di Cikarang. Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO mengatakan, pabrik yang didirikan dengan ijin pabrik jamu tradisional tersebut menelan investasi sebesar Rp 44 miliar. “Dana pembangunan pabrik jamu MBTO berasal dari dana IPO sebesar Rp 250 miliar di 2011," tuturnya seusai peletakan batu pertama di Cikarang, Senin (23/4). Pabrik itu sendiri merupakan pabrik ketiga Martina Berto. Berlokasi di Kebun Djamu Organik milik Martha Tilaar Group, pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektare (ha). Martina Berto menargetkan pabrik itu akan mulai beroperasi pada kuartal II 2013. Menurut Bryan, pabrik baru akan memproduksi 269 ton per tahun. "Sehingga secara total kapasitas produksi kita menjadi 6.354 ton per tahun,” paparnya.
Martina Berto bangun pabrik baru
BEKASI. Tingginya omzet industri kosmetik dan produk herbal di Indonesia mendorong PT Martina Berto Tbk (MBTO) untuk mengembangkan bisnis jamu dan kosmetik herbalnya. Perseroan menambah satu buah pabrik lagi di Cikarang. Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO mengatakan, pabrik yang didirikan dengan ijin pabrik jamu tradisional tersebut menelan investasi sebesar Rp 44 miliar. “Dana pembangunan pabrik jamu MBTO berasal dari dana IPO sebesar Rp 250 miliar di 2011," tuturnya seusai peletakan batu pertama di Cikarang, Senin (23/4). Pabrik itu sendiri merupakan pabrik ketiga Martina Berto. Berlokasi di Kebun Djamu Organik milik Martha Tilaar Group, pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektare (ha). Martina Berto menargetkan pabrik itu akan mulai beroperasi pada kuartal II 2013. Menurut Bryan, pabrik baru akan memproduksi 269 ton per tahun. "Sehingga secara total kapasitas produksi kita menjadi 6.354 ton per tahun,” paparnya.