JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat harga bahan impor obat dan jamu ikut terdongkrak. Karenanya, produsen kosmetik PT Martina Berto Tbk terpaksa mengerek harga jual produk hingga dua kali pada tahun ini. Direktur Utama PT Martina Berto, Bryan David Emil mengungkapkan, sejak awal tahun, perusahaannya telah menaikkan harga jual sebesar 5% untuk semua jenis produk. "Kenaikan ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan upah buruh dan kenaikan tarif energi," jelasnya pada KONTAN, Kamis (27/6). Namun, Bryan bilang, kenaikan beban produksi terus berlanjut selama semester I-2013. Kondisi ini terjadi lantaran adanya tren pelemahan nilai tukar rupiah yang mengakibatkan harga bahan baku impor terkerek naik. Alhasil, perusahaan berkode saham MBTO ini memutuskan untuk mengerek kembali harga jual produknya sebesar 6% mulai bulan ini.
Martina Berto Kerek Harga Jual
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat harga bahan impor obat dan jamu ikut terdongkrak. Karenanya, produsen kosmetik PT Martina Berto Tbk terpaksa mengerek harga jual produk hingga dua kali pada tahun ini. Direktur Utama PT Martina Berto, Bryan David Emil mengungkapkan, sejak awal tahun, perusahaannya telah menaikkan harga jual sebesar 5% untuk semua jenis produk. "Kenaikan ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan upah buruh dan kenaikan tarif energi," jelasnya pada KONTAN, Kamis (27/6). Namun, Bryan bilang, kenaikan beban produksi terus berlanjut selama semester I-2013. Kondisi ini terjadi lantaran adanya tren pelemahan nilai tukar rupiah yang mengakibatkan harga bahan baku impor terkerek naik. Alhasil, perusahaan berkode saham MBTO ini memutuskan untuk mengerek kembali harga jual produknya sebesar 6% mulai bulan ini.