KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kosmetik PT Martina Berto Tbk (
MBTO) fokus menyasar pasar menengah dan menengah ke bawah karena volume pasar yang besar. Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan David Tilaar menjelaskan untuk segmen yang akan dituju di 2020 pasti adalah segmen menengah dan menengah agak bawah karena volume sangat besar. "Pasar ini sesuai dengan produk perusahaan seperti Sariayu, Mirabela dan lainnya. Sedangkan kalau menengah atas apalagi atas sekali memang volume tidak terlalu besar," jelas Bryan dalam paparan publik virtual, Senin (6/7).
Baca Juga: Ini strategi Martina Berto (MBTO) untuk mempercantik kinerja di tahun ini Memang, kalau dilihat dari grafik piramida brand positioning MBTO, produk mewah (luxury product) yang menduduki kerucut piramida hanya satu merek yakni Dewi Sri Spa. Kemudian diikuti produk Professional Artist Cosmetics (PAC) Martha Tilaar yang berada di posisi pasar premium dan menengah ke atas. Melansir laporan tahunan 2019 Martina Berto, tercatat berdasarkan data Euromonitor 2019 untuk kategori kosmetika dan tata rias, MBTO menguasai 1,35% pasar nasional. Pada kategori wangi-wangian pangsa pasar Martina Berto sebesar 0,50%, kategori perawatan rambut sebesar 0,47% pangsa pasar dan kategori skin care sebesar 0,90%. Adapun di sepanjang tahun ini, Bryan menegaskan tidak ada penyesuaian harga produk karena mempertimbangkan konsumsi yang rendah akibat pandemi khususnya untuk produk kosmetik. Ditambah lagi, Bryan bilang saat ini setengah wajah tertutup masker sehingga mempengaruhi penjualan produk kosmetik. Oleh karenanya, Bryan mengatakan MBTO telah mengambil tindakan yang perlu dan dapat dikendalikan untuk melindungi bisnis dari dampak buruk Corona dan terus memperkuat kinerja anak perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yakni PT Cedefindo. Di sisi lain, MBTO juga cepat melakukan pengembangan produk yaitu dengan memproduksi hand sanitizer, hand gel, dan hand wash dengan nama merek Quick N Fresh yang diproduksi Martina Berto. Selain itu juga Bright Clean yang diproduksi oleh PT Cedefindo.
Baca Juga: Strategi Martina Berto (MBTO) hadapi persaingan dan kelangsungan bisnis "Ke depannya MBTO juga akan memproduksi FMCG yang berfokus pada produk pembersih rumah tangga dan juga minuman kesehatan herbal," jelasnya. Adapun di sepanjang tahun ini untuk menekan dampak Corona, Bryan mengatakan MBTO juga menunda penggunaan belanja modal atau
capital expediture (capex) dalam rangka melakukan efisiensi dan efektivitas. Penundaan belanja modal ini juga untuk menunjang penguatan arus kas MBTO di sepanjang tahun ini. "Jadi harus ekstra hati-hati di 2020 mau bagaimana sebab fluktuatif di makro sangat dahsyat makanya harus menyesuaikan dengan situasi," kata Bryan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi