KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kosmetik, PT Martina Berto Tbk (
MBTO), yakin bisa mencetak kinerja bisnis yang lebih baik pada 2023. Direktur Utama Martina Berto Bryan Tilaar menyampaikan, secara umum prospek bisnis MBTO pada 2023 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan bersih MBTO pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai kisaran 35%. Sampai artikel ini dibuat, MBTO belum merilis laporan keuangan tahun 2022. Bryan sendiri memproyeksikan penjualan bersih MBTO pada 2022 kurang lebih sekitar Rp 361 miliar. Bila berkaca pada prediksi tersebut, maka penjualan bersih MBTO pada 2023 kemungkinan dapat mencapai Rp 487,35 miliar.
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Optimistis Penjualan Bisa Tumbuh 90% Tahun Ini Proyeksi kinerja MBTO tahun ini dianggap cukup moderat. Hal ini dipengaruhi oleh industri kosmetik atau tata rias yang semakin menggeliat usai makin berkurangnya kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19. Ditambah lagi, kondisi perekonomian Indonesia masih stabil lantaran mampu konsisten tumbuh plus minus di atas 5% dalam beberapa tahun terakhir. “Konsumen sangat berminat pada produk kosmetik yang mencerahkan, menyehatkan, alami, dan halal,” ujar dia, Minggu (26/3). Momentum Ramadan dan Lebaran Idulfitri 2023 juga disambut baik oleh MBTO. Memang, konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran lebih banyak ditujukan untuk produk makanan-minuman. Namun, produk kosmetik tetap punya daya tarik tersendiri, terutama bagi masyarakat yang kerap berpergian. Permintaan produk kosmetik MBTO juga makin meningkat ketika masyarakat sudah mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) dalam menyambut Lebaran. Sebagaimana yang diketahui, MBTO dikenal dengan produk kosmetik dan perawatan tubuh Martha Tilaar. Selain itu, MBTO juga memiliki produk dengan merek Mirabella Cosmetics. Untuk mencapai kinerja bisnis yang lebih baik, manajemen MBTO berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas merek. MBTO juga memperkuat distribusi produk di berbagai jenis pasar baik pasar tradisional dan pasar modern. Perusahaan ini juga memaksimalkan penjualannya melalui gerai Martha Tilaar Shop offline maupun online di beberapa platform
e-commerce. Selain itu, efisiensi bisnis juga ditingkatkan oleh MBTO baik dalam hal produksi, pemasaran, maupun penjualan.
Pihak MBTO turut memperkuat penjualan di pasar ekspor, terutama di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Tidak menutup kemungkinan pula emiten ini merambah pasar di luar kawasan tersebut. “Kami cukup optimis dengan peluang ekspor, karena rata-rata tiap tahun ekspor kami tumbuh 20%,” kata Bryan. Lebih lanjut, manajemen MBTO berencana untuk menggelontorkan
capital expenditure (capex) atau belanja modal kurang lebih sekitar Rp 10 miliar pada 2023. Capex tersebut akan dipakai untuk kebutuhan operasional pada pabrik perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .