Martina Berto (MBTO) optimistis kinerja keuangan di tahun 2021 bakal positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimistis penjualan di tahun ini akan mencatatkan hasil yang positif. Perusahaan pun memproyeksikan laba usaha dan laba sebelum pajak masing-masing sebesar Rp 87 miliar dan Rp 71 miliar di akhir tahun 2021. 

"Proyeksi kami di tahun 2021 adalah net sales positif value growth, karena kami itu seperti mesin disel. Ada banyak strategi yang sangat all out untuk menutup tahun 2021 terutama di semester II-2021," kata Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (26/8). 

Sejumlah strategi pun dicanangkan MBTO untuk mengejar target bisnisnya di tahun ini. Mengingat kinerja perusahaan di semester I-2021 malah turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 


Sebagai gambaran, penjualan neto MBTO di semester I-2021 turun 45,74% menjadi Rp 90,79 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 167,34 miliar. 

Turunnya penjualan neto di enam bulan pertama 2021, dipicu oleh menyusutnya penjualan kosmetik MBTO hingga 73,91%, dari sebelumnya Rp 224,31 miliar menjadi Rp 58,51 miliar. 

Baca Juga: Penjualan Martina Berto (MBTO) menurun 45,74% di semester I-2021

Hal ini membuat MBTO pun adaptif dengan memfokuskan bisnisnya di kategori bisnis yang lain, yakni skincare, hair care, dan herbal melalui merek Sariayu Martha Tilaar, Rudi Hadisuwarno, Biokos Martha Tilaar, dan Berto Imunku. 

"Kami sangat adaptif dalam kondisi pandemi, langkah efisien ini kami lakukan dan setiap peluang bisnis pun kami garap. Memang susah untuk berharap dengan tata rias, karena saat ini semua bermasker. Tapi peluang-peluang itu ada di body care, skincare, haircare, dan herbal," jelas Bryan. 

Untuk menggenjot laju bisnisnya di tahun ini, MBTO pun telah mengeluarkan sejumlah produk baru dari berbagai kategori bisnis mereka yang beragam.

Di antaranya, Biokos Vital Natrition, Mirabella effortless make up, RHC Pomade, Sariayu New Norm, PAC Satin Lip Cream, Sariayu Colour Trend 2020, quick N Fresh (handsanitizer), dan juga produk di kategori herbal teranyarnya, Berto Imunku. 

Terkait dengan produk herbal Berto Imunku, Bryan bilang, di tahun ini MBTO akan meluncurkan versi-versi baru dari produk jamu yang tengah digandrungi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang. 

Dia pun seraya optimistis dengan pertumbuhan dari kategori herbal dengan menargetkan nilai penjualan sekitar Rp 3 miliar - Rp 5 miliar di tahun ini. 

"Untuk herbal kami mentargetkan cukup optimis, herbal itu produk kami yang cukup efektif dan baru keluar di tahun 2021. Ditambah dengan produk-produk baru yang akan rilis lagi tahun ini," beber Bryan. 

 
MBTO Chart by TradingView

Di tahun ini MBTO juga akan semakin fokus menggarap saluran digital dan pemasaran secara online. Dengan menargetkan kontribusi penjualan sekitar 7% terhadap total penjualan perseroan di tahun ini. 

"Kontribusi penjualan online tahun lalu masih sangat kecil, tahun ini mungkin akan mencoba bisa berkontribusi sekitar 7% terhadap total penjualan MBTO. Itu bukan hal yang mustahil karena effort kami di marketing," paparnya. 

Demi memuluskan laju bisnisnya di tahun ini, MBTO menganggarkan alokasi capital expenditure (capex) sekitar Rp 14 miliar. Belanja modal ini akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti maintenance mesin, IT, peralatan pabrik, dan juga peralatan lab. 

"Main bisnis kami ya produksi itu sangat penting, lab yang menunjang daripada inovasi produk kami juga sangat penting manufacturing dan lab. Di semester pertama capex kami masih cukup jauh serapannya. Tapi di semester kedua lihat tanggal mainnya," tutup Bryan. 

Sedikit informasi, pada 30 Juni lalu MBTO masih membukukan rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 49,97 miliar. Jumlah itu mengalami peningkatan 13,59% dari sebelumnya Rp 43,99 miliar di 30 Juni 2020. 

Selanjutnya: Genjot kinerja, Martina Berto (MBTO) jalankan sejumlah strategi anyar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari