Martina Berto memperluas basis pasar ekspor



JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) memperkuat basis pasar luar negeri. Hal ini tecermin dari target penjualan ekspor MBTO pada tahun ini yang senilai Rp 12 miliar. "Naik cukup tinggi dari nilai ekspor 2011 yang masih kurang dari Rp 8 miliar," kata Handiwidjaja, Direktur Keuangan MBTO, di Jakarta, Rabu (6/6).

MBTO akan merambah negara tujuan ekspor baru di Asia seperti Hong Kong, Taiwan dan negara Timur Tengah. MBTO memandang permintaan kosmetik maupun produk lain di sana tumbuh bagus dari tahun ke tahun.

Strategi membidik negara tujuan ekspor baru itu digulirkan bersamaan dengan penguatan pasar ekspor yang sudah ada, seperti Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia. Di Singapura, misalnya, BMTO tahun ini sudah membangun satu unit Martha Tilaar Shop (MTS) dengan nilai investasi Rp 1,5 miliar.


Langkah itu adalah kelanjutan dari ekspansi MBTO di Singapura. Pada 2010, MBTO sudah membangun satu unit MTS dengan nilai investasi yang sama. "Keberadaan MTS sangat penting untuk mengenalkan produk kami di Singapura," ujar Handiwidjaja.

Selain memacu penjualan ekspor, MBTO terus memperkuat penjualan di pasar domestik. Tahun ini, MBTO akan membangun lima hingga tujuh MTS yang sebagian besar berada di Bali dan Jakarta. Untuk itu, MBTO harus mengeluarkan investasi sekitar Rp 1 miliar per MTS.

MBTO juga akan membangun pabrik jamu dan obat tradisional di Cikarang. Nilai investasi pabrik tersebut mencapai Rp 44 miliar.

Kapasitas pabrik itu sekitar 269 ton per tahun. Targetnya, pabrik jamu itu bisa mulai beroperasi pada semester I-2013. "Kami mulai satu shift kerja lebih dulu untuk mengikuti kebutuhan penjualan," tambah Anita Dwiyana, Direktur Produksi MBTO.

Manajemen MBTO optimistis pada tahun ini bisa meraih pendapatan bersih senilai Rp 750 miliar. Target pendapatan itu lebih tinggi 15,67% daripada perolehan selama 2011 senilai Rp 648,38 miliar.

Untuk laba bersih, MBTO mengincar perolehan Rp 50 miliar, atau meningkat 17,21% daripada laba bersih selama 2011 yang mencapai Rp 42,66 miliar.Harga MBTO, Rabu (6/6), ditutup menanjak 3,66% menjadi Rp 425 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie