KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Martina Berto Tbk (MBTO) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 59 miliar. Manajemen Martina Berto akan menggunakan dana belanja modal tersebut untuk beberapa keperluan.

Direktur Utama MBTO Bryan David Emil menyatakan, sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dan sebagian besar dari pinjaman perbankan.

Kelak, dana ini akan digunakan untuk perbaikan gedung, mesin dan prasarana lainnya. "Investasi paling besar ada pada mesin, yakni sekitar 45% dari belanja modal," kata Bryan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/4).

Hingga akhir Desember tahun lalu, MBTO memiliki kas dan setara kas dalam bentuk dollar Amerika Serikat sebesar US$ 881,18 juta. MBTO juga memiliki kas dalam dollar Singapura S$ 139,45 juta.

Pada tahun lalu, MBTO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 731,57 miliar. Pencapaian tersebut meningkat sekitar 6,73% dibandingkan pendapatan di 2016 sebesar Rp 685,44 miliar.

Sedangkan dari sisi bottom line, pada tahun lalu MBTO masih menderita rugi bersih sebesar Rp 24,69 miliar. Berbanding terbalik dengan kinerja 2016 yang mencatatkan laba bersih Rp 8,81 miliar.

Sepanjang 2017, pendapatan MBTO masing-masing disumbangkan oleh penjualan kosmetik sebesar Rp 955,80 miliar, penjualan jamu senilai Rp 2,84 miliar dan penjualan lain-lain sebesar Rp 64,19 miliar. Pendapatan itu dikurangi adanya diskon penjualan sebesar Rp 248,33 miliar dan retur penjualan Rp 42,92 miliar.

Harga saham MBTO pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,71% jadi Rp 141 per saham. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), harga MBTO mencetak kenaikan 4,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati