KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meredanya kasus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir telah membuat pemerintah melonggarkan pembatasan sosial. Alhasil, kegiatan ekonomi dan aktivitas masyarakat pun mulai menggeliat kembali. Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (
MBTO) Bryan David Emil meyakini momentum ini akan jadi katalis positif untuk mendongkrak kinerja perusahaannya. Apalagi, kinerja MBTO juga mulai memperlihatkan perbaikan seiring permintaan yang turut menunjukkan perbaikan. “Secara tren penjualan sudah mulai membaik pada kuartal III-2021. Kinerja kami jauh lebih baik jika dibandingkan dengan paruh pertama tahun kemarin,” kata Bryan kepada Kontan.co.id, Kamis (11/11).
Adapun, penjualan neto MBTO di kuartal III-2021 sebesar Rp 56,15 miliar atau naik 37,96% secara kuartalan. Perolehan ini membawa pendapatan MBTO sepanjang Januari - September mencapai sebesar Rp 146,95 miliar. Namun, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut turun 35,83% secara
year on year. Baca Juga: Martina Berto (MBTO) anggap penting sertifikat halal agar tak ditinggal konsumen Dengan mulai membaiknya kinerja MBTO pada kuartal III-2021, Bryan optimistis target yang dipasang pada tahun ini dapat tercapai. Ia memproyeksikan pada tahun ini MBTO bisa membukukan laba usaha sebesar Rp 87 miliar dan laba sebelum pajak Rp 71 miliar. Sementara rasio
return on assets dan
return on equity diekspektasikan masing-masing sebesar 8,51% dan 13,70%. Mengetahui produk tata rias permintaannya cukup tertekan seiring semua orang kini menggunakan masker, MBTO pun memfokuskan bisnisnya di kategori bisnis yang lain, yakni skincare, hair care, dan herbal melalui merek Sariayu Martha Tilaar, Rudi Hadisuwarno, Biokos Martha Tilaar, dan Berto Imunku. Selain itu, guna menggenjot laju bisnisnya di tahun ini, MBTO juga telah mengeluarkan sejumlah produk baru dari berbagai kategori bisnis mereka. Mulai dari Biokos Vital Nutrition, Mirabella effortless make up, RHC Pomade, Sariayu New Norm, PAC Satin Lip Cream, Sariayu Colour Trend 2020, quick N Fresh (hand sanitizer), serta Berta Imunku. Terkait dengan produk herbal Berto Imunku, Bryan bilang, kondisi pandemi ini membuat produk herbal mendapatkan sambutan yang positif dari konsumen. Apalagi, pihaknya juga akan rutin meluncurkan versi-versi baru dari produk jamu tersebut.
Baca Juga: Dongkrak kinerja, Tigaraksa Satria (TGKA) tambah 8 prinsipal baru di semester I-2021 "Untuk herbal kami menargetkan cukup optimistis, herbal itu produk kami yang cukup efektif dan baru keluar di tahun 2021. Kami menargetkan penjualan dari kategori herbal bisa sekitar Rp 3 miliar - Rp 5 miliar di tahun ini," imbuh Bryan. Bryan menambahkan, MBTO juga berupaya untuk terus fokus dan meningkatkan kontribusi saluran digital. Di tahun ini pihaknya menargetkan kontribusi penjualan saluran digital bisa mencapai sekitar 7% terhadap total penjualan perseroan di tahun ini. Demi menggenjot penjualan saluran digital, Bryan mengaku MBTO berusaha untuk meningkatkan strategi marketing, salah satunya dengan menggandeng para
key opinion leader agar bisa menggaet konsumen yang lebih banyak seiring dengan tren pertumbuhan belanja online.
Editor: Noverius Laoli