JAKARTA. PT Martina Berto Tbk menilai produk herbal, khususnya jamu, pasarnya masih sangat terbuka lebar. Sehingga menyebabkan emiten berkode MBTO ini acap melakukan inovasi dengan berbagai lembaga penelitian untuk memproduksi produk herbal baru. Bernard T. Widjaja, Unit Head Herbal Division PT Martina Berto, Tbk mengatakan tahun ini perseroan akan menambah dua jenis varian herbal dalam bentuk sachet dan ready to drink. "Produk tersebut akan segera diajukan untuk proses registrasi ke BPOM," kata Bernard kepada KONTAN (5/7). Bernard mengaku bahwa bisnis jamu dan produk herbal MBTO masih kecil dibandingkan fundamen bisnisnya, kosmetik. Namun perusahaan merasa diatas angin karena unggul dalam hal meracik produk alami dengan skala industri. Di tahun 2016, MBTO membukukan penjualan jamu dan herbal Rp 3,6 miliar atau tidak sampai 1 persen dari total pendapatan.
Martina Berto siapkan jamu baru
JAKARTA. PT Martina Berto Tbk menilai produk herbal, khususnya jamu, pasarnya masih sangat terbuka lebar. Sehingga menyebabkan emiten berkode MBTO ini acap melakukan inovasi dengan berbagai lembaga penelitian untuk memproduksi produk herbal baru. Bernard T. Widjaja, Unit Head Herbal Division PT Martina Berto, Tbk mengatakan tahun ini perseroan akan menambah dua jenis varian herbal dalam bentuk sachet dan ready to drink. "Produk tersebut akan segera diajukan untuk proses registrasi ke BPOM," kata Bernard kepada KONTAN (5/7). Bernard mengaku bahwa bisnis jamu dan produk herbal MBTO masih kecil dibandingkan fundamen bisnisnya, kosmetik. Namun perusahaan merasa diatas angin karena unggul dalam hal meracik produk alami dengan skala industri. Di tahun 2016, MBTO membukukan penjualan jamu dan herbal Rp 3,6 miliar atau tidak sampai 1 persen dari total pendapatan.